Kasus Corona Global Tembus 12,1 Juta Orang

Kasus Corona Global Tembus 12,1 Juta Orang

JAKARTA - Berdasarkan penghitungan Worldometer hingga Rabu (8/7) malam waktu setempat, jumlah kasus virus corona di seluruh dunia menembus 12,1 juta orang. Jumlah korban meninggal di seluruh dunia juga bertambah telah menembus 547.000 orang.

Amerika Serikat masih menjadi negara terparah dihantam pandemi Covid-19, di mana seperempat dari total jumlah penderita global berada di negara tersebut.

Berdasarkan penghitungan Universitas Johns Hopkins, AS melaporkan rekor lonjakan kasus harian yakni lebih dari 60.000 orang pada Selasa (7/7).

Tercatat hingga siang ini, Kamis (9/7) Pukul 14.00 WIB, mencapai 3.158.932 kasus atau 25,9%. Artinya, hampir 1 dari setiap 100 warga terinfeksi, sekitar 134.000 di antaranya meninggal.

Lonjakan ini dipicu penambahan kasus di lebih dari 20 negara bagian yang mengkhawatirkan. Peningkatan kasus harian sudah terjadi sejak 2 pekan terakhir.

Kemudian Brasil merupakan negara dengan kasus kedua terbanyak di dunia, yakni lebih dari 1,6 juta kasus dengan 66.000 lebih korban meninggal. Presiden Jair Bolsonaro bahkan telah dinyatakan positif Covid-19 setelah berbulan-bulan meremehkan ancaman virus.

Meski demikian, Bolsonaro menegaskan pendekatannya terhadap pandemi sudah benar. Pemimpin sayap kanan itu secara konsisten mengabaikan langkah-langkah penerapan protokol kesehatan, seperti menjaga jarak sosial dengan alasan lebih mementingkan perekonomian negara.

Pengingkatan kasus juga kembali terjadi di Iran. Negara itu memang sudah terlempar dari 5 besar negara terparah di dunia, namun perkembangannya tetap mengkhawatirkan.

Iran sejauh ini masih menjadi negara terparah terdampak pandemi virus corona di Timur Tengah dengan melaporkan lebih dari 248.000 kasus infeksi dengan 12.000 lebih korban meninggal. Pihak berwenang Iran mempertimbangkan akan menerapkan kembali lockdown dan menutup sekolah-sekolah.

Negara lain yang kembali menghadapi lonjakan kasus adalah Australia. Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan, pemerintahannya harus menerapkan kembali pengetatan terkait lonjakan kasus di Victoria, terutama di Melbourne.

Perbatasan antara Victoria dan New South Wales, dua wilayah tersibuk di negara itu, ditutup. Melbourne kembali menerapkan lockdown sejak Rabu malam yang berdampak pada 4,9 juta penduduk.

Victoria melaporkan 134 kasus baru pada Selasa, jauh di atas kenaikan harian di negara bagian lain yang masih 1 digit. Sementara itu total kasus virus corona di Australia mencapai 8.800 lebih, sebanyak 106 di antaranya meninggal.

Untuk wilayah Asia Tenggara, Indonesia juga masuk negara dengan perkembangan kasus mengkhawatirkan. Pada Rabu (8/7), Indonesia melaporkan rekor lonjakan harian yakni 1.853 kasus sehingga totalnya menjadi 68.079 penderita, dengan 3.359 kasus kematian.

Sedangkan di posisi kedua adalah Filipina dengan jumlah 50.359 kasus. Mereka menyalip Singapura yang saat ini di peringkat ketiga yakni 45.423 pasien positif corona. (der/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: