Harga Bawang Merah Naik, Pedagang Bingung
Kini Rp50 Ribu Per Kilogram, Bersaing dengan Barang Impor MAJALENGKA - Harga bawang merah di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Majalengka merangkak naik. Kenaikan harga bawang tidak tanggung-tanggung hingga mencapai angka Rp50 ribu per kilogramnya. “Sudah sekitar empat hari yang lalu harga bawang sangat tinggi, Mas. Kondisi ini dikeluhkan sejumlah pembeli,” ungkap H Eti (50) pedagang bawang di Pasar Ciborelang, kemarin. Menurut Eti, kenaikan harga komoditas bawang merah ditengarai akibat cuaca buruk yang terjadi di beberapa daerah termasuk Majalengka. Dampaknya jenis bawang itu terus meroket. “Harga bawang padahal dua bulan yang lalu masih normal. Tapi sekarang jauh sangat tinggi. Saya terkadang merasa bingung mau jual dengan harga berapa,\" ujarnya. Lebih lanjut dikatakannya, kenaikan harga bawang di pasar diakibatkan banyaknya bawang impor masuk ke pasar tersebut. Apalagi harga bawang impor hampir setara dengan bawang lokal. Harga bawang merah yang semula pada kisaran Rp40 ribu per kilogram, kini meroket menjadi Rp50 ribu per kilogramnya. Bahkan ada lagi yang menjual harga bawang merah sampai dengan Rp53 ribu per kilogramnya. Sedangkan untuk bawang putih jauh lebih murah hanya mencapai Rp20 ribu per kilogramnya. \"Saya merasa kerepotan jika harga ini terus merangkak naik seperti kejadian komoditas cabai beberapa waktu lalu. Sekarang banyak pembeli yang membeli bawang impor karena lebih bagus dan harganya juga hampir sama,\" imbuhnya. Terpisah, kenaikan harga bawang merah dikeluhkan juga pedagang bawang keliling. Ahmad, misalnya, sudah dua pekan terakhir omzet dagangannya menurun drastis. Dikatakannya, pada bulan yang lalu dirinya masih mendapat keuntungan yang cukup. Namun, akibat petani bawang di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah mengalami gagal panen akibat faktor cuaca. Ia pun harus berbelanja dengan uang yang cukup banyak. \"Biasanya kalau saya berbelanja di Brebes seharga Rp12 ribu per kilogramnya untuk bawang putih. Kini sudah mencapai Rp50 ribu per kilogramnya. Saya kebingungan mesti menjual berapa. Ya terpaksa, demi mencukupi modal, saya pun membeli bawang impor juga. Karena, harga bawang impor lumayan miring serta kualitasnya juga lebih bagus dari bawang lokal, Mas,\" bebernya. Terkait meroketnya harga komoditas tersebut, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Koperasi Usaha Kecil Menengah (Disperindag-KUKM) Kabupaten Majalengka Drs H Iman Pramudya Subagja MM mengaku, tingginya harga bawang sudah terjadi sejak akhir bulan yang lalu. Hal ini dipicu akibat faktor cuaca, sehingga tidak sedikit petani di daerah Brebes gagal panen. Akibatnya komoditas bawang merah terbilang sulit dicari dan harga pun melambung tinggi. “Akibat cuaca yang tidak menentu, di Majalengka juga beberapa petani mengalami hal serupa. Seperti wilayah Ligung, Jatitujuh, Kertajati, dan Dawuan,” jelasnya. Pihaknya terus berupaya memberikan dorongan kepada home industry bawang goreng guna memproduksi bawang atau mengolah bawang mentah supaya mendapatkan nilai tambah. Nantinya pengusaha bisa menanam tetapi menyisakan untuk bahan dari produksi itu. (ono) FOTO: ONO CAHYONO/RADAR MAJALENGKA NAIK LAGI. Harga bawang di sejumlah pasar tradisional Majalengka terus mengalami kenaikan. Dari harga semula yang mencapai Rp40 ribu kini sudah mencapai Rp50 ribu per kilogramnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: