Ormas Geram Dicap Teroris
CILEDUG - Sejumlah Ormas Islam mendatangi kantor Kecamatan Ciledug, Kamis (11/7) siang. Mereka geram atas tuduhan teroris dan permintaan pembubaran yang dialamatkan kepada ormas Islam yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Nahi Munkar (Almanar). Ormas Islam yang diwakili Andi Mulya meminta klarifikasi atas tindakan oknum warga Ciledug yang merusak sekretariat Almanar Ciledug. Dia juga mengaku, kaget atas beredarnya SMS yang menyebut kalau Almanar harus diusir dari Ciledug, karena membuat resah dan ikut organisasi teroris. “Kita meminta klarifikasi atas penyerangan di markas Almanar Ciledug dan beredarnya SMS fitnah yang menuduh Almanar organisasi teroris,” tegas pria yang juga ketua Gerakan Anti Pemurtadan dan Alran Sesat (GAPAS) Cirebon ini. Masih menurut Andi, saat penyerangan dirinya mendapatkan informasi bahwa pihak kepolisian terkesan diam. “Banyak yang bilang waktu penyerangan ke Almanar polisi nggak ada. Kita meminta polisi mengusut penyebar SMS yang mengatakan Almanar adalah teroris. Image teroris itu adalah fitnah besar dan sangat mengganggu Almanar. Bayangkan seseorang kalau sudah dicap teroris, maka orang itu berada dalam pengawasan kepolisian,” ujar Andi. Sementara itu, Rois Syuriah PC NU Kabupaten Cirebon KH Usamah Mansyur yang turut hadir menengahi permasalahan tersebut. Menurutnya, apa yang dilakukan Almanar selama ini bertujuan baik. Namun dia meminta agar para anggota Almanar tidak berpikir benar sendiri dan menganggap yang tidak setuju adalah pihak yang salah. \"Ini sebenarnya salah paham saja dan harus diselesaikan dengan duduk bersama. Adapun tuduhan SMS yang mengatakan Almanar bagian teroris, itu tidak benar. Karena saya sangat dekat dan bersahabat dengan pengurus Almanar seperti Mukhtar,” ujar Usamah. Camat Ciledug Carsono berharap, dengan adanya pertemuan antara ormas, warga, tokoh agama, dan muspika, bisa membuat suasana kembali kondusif. “Muspika telah memfasilitasi pertemuan ini, sehingga kita semua sudah bertemu dan meluruskan informasi yang simpangsiur. Ke depan harus terjadi perdamaian dan tidak ada lagi kesalahpahaman,” harapnya. Kapolsek Pabuaran AKP Sentosa Sembiring di hadapan perwakilan ormas Islam menjelaskan, sebagai aparat pihaknya selalu menginginkan kedamaian dan ketertiban di wilayah hukumnya. “Nggak benar jika kita dari kepolisian membiarkan kejadian perusakan sekretariat Almanar. Pada waktu penyerangan, saya langsung ke TKP. Padahal waktu itu saya ada rapat dengan pedagang Pasar Pabuaran. Sedangkan adanya SMS yang menyudutkan Almanar sebelum penyerangan, kita tidak mengetahuinya. Namun demikian kita akan mengusut siapa penyebar SMS gelap tersebut,” ujar Sembiring. Tokoh masyarakat Ciledug, Shofari mengatakan, dengan adanya fitnah jika aktivis Almanar menjadi teroris, tentu sangat merugikan. “Dampak dari tuduhan teroris sama orang atau kelompok itu, mempunyai efek luar biasa. Bayangkan di Cilengkrang Pasaleman pun ada yang dicap teroris. Imbasnya, orang tersebut sangat susah berkomunikasi dengan warga lantaran telah dicap teroris,” ujar Shafari. (den)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: