Kritikan kepada Menteri BUMN Salah Alamat

Kritikan kepada Menteri BUMN Salah Alamat

MENTERI BUMN, Erick Thohir dinilai telah bergerak cepat terkait penanganan pandemi Covid-19. Erick membantu menyiapkan Rumah Sakit Khusus Corona, termasuk pengadaan APD. Begitu juga dalam menghadapi ancaman krisis ekonomi, Erick juga bergerak cepat membantu presiden menggerakkan semua potensi ekonomi untuk mengerem penurunan pertumbuhan. ”Meski banyak yang Erick tabrak, tapi sepertinya presiden suka,” kata Dewan Pakar Indonesia Maju Institute (IMI), Lukman Edy, kemarin.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies, Jerry Massie menilai, kritikan yang disampaikan Adian Napitupulu kepada Erick Thohir salah alamat. Terlebih, kata Jerry, saat ini Adian mengemban tugas sebagai anggota Komisi I DPR RI. Sehingga, kritik yang disampaikan Adian tidak sesuai dengan tupoksinya. BUMN sendiri merupakan mitra dari Komisi VI DPR. ”Jadi memang nggak nyambung,” tandasnya.

Jerry menilai beda urusan. Adian di legislatif, sedangkan Erick eksekutif. Karena itu, ia mengingatkan, kritik jangan sampai berdasar sakit hati lantaran keinginan tak terkabul. Jika kritik dengan motif, sama saja penyalahgunaan kewenangan alias abuse of power.

”Bagian Tipikor juga adalah menggunakan power atau kekuasaan untuk menempatkan jabatan,” timpal Jerry.

Dia pun mengingatkan agar Adian tidak menggunakan alat legislatif dan partai untuk memuaskan keinginan diri sendiri. Menurut Jerry, Erick Thohir salah satu menteri yang antititipan dan sudah terpilih melalui fit and proper test tersendiri.

Belum lagi, kerja Erick dalam memimpin BUMN kerap melihat cara kerja bawahanya. Misal, jubir Presiden Fajroel Rahman diganti sebagai Komut di perusahaan pelat merah, padahal orang dekat Jokowi.

Dia menyarankan agar Adian fokus bekerja. Bila langkah kritik demi menitipkan orang, ini akan berdampak kepada partai. Memperburuk citra partai berlambang banteng. Karena itu, kata Jerry, Megawati Soekarno Putri perlu mengarahkan anak buahnya agar memiliki etika.

”Langkah yang ditempuh Adian tidak pantas. Apalagi memaksa. Ia pun menyarankan agar Adian bermain cantik. Misal, dekatilah dengan cara-cara cantik dan elegan. Masukan nama-nama yang berkompeten, pasti akan dilirik Erick,” paparnya.

Sebelumnya, Menteri BUMN, Erick Thohir mengaku banyak pihak yang ingin dirinya dicopot dari jabatan menteri. Atas dasar itu, dia ingin secara sungguh-sungguh membenahi perusahaan-perusahaan pelat merah yang saat ini masih bermasalah.

Sebab, ia tak ingin mewarisi kebobrokan kepada Menteri BUMN selanjutnya. ”Ya kalau habis restrukturisasi, operasionalnya harus benar. Nanti ada problem lima tahun lagi di menteri selanjutnya, atau mungkin saja saya cuma setahun. Yang mau goyang saya kan banyak,” timpal Erick.

Atas dasar itu, Erick mengatakan, dirinya mempunyai target-target untuk masing-masing perusahaan BUMN. Dia juga menginginkan peran aktif dari para komisaris utama untuk mengawasi kinerja perusahaan BUMN.

”Saya tidak mau juga komisaris hanya duduk-duduk dan tidak bantu kementerian untuk mengawasi, tapi bukan ambil peran direksi, jangan juga, nggak boleh, kan ada tugasnya,” kata Erick. (FIN)

https://www.youtube.com/watch?v=O6wGDxHbJ1g
https://www.youtube.com/watch?v=NcmDX7CX3EM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: