PUPR Kejar Target, Rampungkan 500 Ribu Bendungan

PUPR Kejar Target, Rampungkan 500 Ribu Bendungan

JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan 500.000 hektare irigasi dan merehabilitasi 2,5 juta hektare jaringan irigasi mulai tahun 2020 hingga 2024 mendatang.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Kementerian PUPR telah membangun banyak bendungan di berbagai daerah dan selanjutnya akan diikuti dengan pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi untuk menunjang produktivitas sentra-sentra pertanian.

Dengan demikian diharapkan juga dapat membantu pemulihan ekonomi nasional. ”Pembangunan bendungan diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat memberikan manfaat yang nyata dimana air akan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” jelas Menteri Basuki, Minggu (2/8).

Salah satu fokus Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII Direktorat Jenderal Sumber Daya Air pada tahun 2020 yakni melakukan peningkatan jaringan irigasi Daerah Irigasi D.I. Rias dengan membangun saluran suplesi sepanjang 2,7 km dari Bendung Metukul ke Kolong Plumpung untuk menambah suplai air ke Jaringan yang di layani seluas 500 hektare.

Daerah Irigasi Rias seluas 3.035 ha bersumber dari Bendung Metukul seluas 2,309 hektare, Bendung Pumpung seluas 500 ha, free intake kolong Yamin seluas 186 ha, dan free intake Temayang seluas 40 hektare.

Sedangkan D.I. Rias terdiri atas jaringan primer 19 meter, jaringan sekunder 5 meter, jaringan tersier 47 meter, dan saluran suplesi 2,7 meter. Adapun luas jaringan yang sudah di bangun seluas 2.251 hektare.

Pembangunan D.I. Rias di Kabupaten Bangka Selatan telah dimulai semenjak tahun 1996/1997 dengan membuat bangunan intake yaitu Bendung Metukul.

”Seiring dengan perkembangan menjadi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan menjadikannya sebagai lumbung beras, pada tahun 2003-2014 juga telah dilakukan rehabilitasi Bendung Metukul dan jaringan D.I. Rias,” imbuhnya.

Selanjutnya pada tahun 2015-2019 kembali dilakukan peningkatan rehabilitasi Bendung Metukul D.I. Rias untuk mengembalikan kapasitas tampung Bendung dengan kontrak tahun jamak selama 2 tahun. ”Beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain rehabilitasi Bendung Metukul, perkuatan tebing, rehabilitasi dan peningkatan jaringan D.I.Rias,” jelasnya.

Selain di Bangka Belitung, pekerjaan lain yang sedang digarap yakni menyiapkan pembangunan rest area untuk mendukung jalur pariwisata di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor.

Selain membangun rest area, dukungan penataan kawasan Bogor juga dilakukan Kementerian PUPR melalui Ditjen Bina Marga berupa Pelebaran Jalur Puncak Bogor sepanjang 6 kilometer. Pengerjaannya terbagi menjadi 5 segmen mulai dari Gadong (Ciawi) hingga Cisarua (Puncak). Penanganan ruas jalan Puncak Bogor dilakukan secara bertahap sejak akhir 2018 dengan biaya sebesar Rp 73,1 miliar melalui skema tahun jamak APBN 2018-2019.

Penanganan ruas jalur Puncak Bogor juga dilakukan melalui pekerjaan preservasi Jalan Ciawi-Benda-Batas Kota Cianjur yang telah mulai dikerjakan pada 2019 dengan biaya sebesar Rp 30,5 miliar. Ruang lingkup pekerjaan diantaranya pemeliharaan jalan rutin sepanjang 37,84 km, rekonstruksi jalan sepanjang 1,38 km, penanganan longsor sepanjang 80 meter, pembangunan drainase dan bangunan pelengkap sepanjang 1,6 km, pemeliharan rutin jembatan 295 meter, dan rehabilitasi jembatan (46 meter).

Pada tahun 2018, Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan duplikasi Jembatan Gadog sepanjang 52 meter di Kecamatan Ciawi. Jembatan tersebut telah berfungsi meningkatkan kapasitas jalan dan mengurangi beban lalu lintas jembatan lama yang tetap dipakai.

”Dengan adanya jembatan baru selebar 9 meter menambah lebar keseluruhan jembatan menjadi 16 meter, sehingga mengurangi kemacetan yang kerap terjadi di sekitar pusat oleh-oleh sebelum tikungan jembatan dari arah Ciawi hingga sebelum Tanjakan Selarong,” jelas Basuki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: