Ridwan Kamil Bersama Ratusan Warga Jawa Barat Siap Ikut Uji Klinis Vaksin Covid-19
CIREBON - Warga Jawa Barat bakal menerima vaksin Covid-19 diperkirakan Januari-Februari 2021. Hal tersebut diungkapkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kepada wartawan usai memimpin rapat Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten dan Kota Cirebon, di salah satu hotel Jl Siliwangi, Kota Cirebon, Rabu (5/8).
Saat ini satu dari empat vaksin Covid-19, Sinovac, asal China siap untuk diuji klinis tahap 3 hingga Desember 2020. Sejumlah warga Jawa Barat sudah ada sekitar 160 relawan yang terdaftar di Bandung Raya untuk mengikuti uji klinis vaksin.
\"Kalau lancar dan berhasil, maka Januari-Februari 2021 vaksin bisa diberikan ke masyarakat Jawa Barat termasuk di Cirebon. Sehingga kalau semua ada kekuatan imunitas yang permanen maka hidup kita bisa kembali normal,\" ungkapnya.
Baca juga:
Khusus Zona Hijau Pemprov Jabar Perbolehkan KBM Tatap Muka, Ini Syaratnya
Zona Hijau Diperbolehkan KBM Tatap Muka, Begini Tanggapan Bupati Cirebon
Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil mengatakan, ada empat vaksin yang sedang dilakukan uji coba secara klinis. Keempat vaksin itu berasal dari China, Korea Selatan, Inggris, dan Indonesia. Dan yang paling dinyatakan siap dari Tiongkok.
\"Syarat vaksin bisa digunakan setelah menjalani tes sebanyak tiga kali. Uji pertama dilakukan di negara asal penghasil vaksin, sebelum kemudian uji berikutnya berturut-turut dilakukan di negara konsumen,\" ujarnya.
Dikatakan Emil, vaksin asal Korea Selatan dan Inggris belum selesai uji pertama. Sedangkan vaksin asal Indonesia masih lama proses uji cobanya.
\"Vaksin asal Tiongkok sudah lolos uji di negara asal dan kini tengah diuji di Indonesia sebagai negara konsumen. Vaksin yang diproduksi Biofarma ini akan menjalani serangkaian uji lanjutan di Indonesia hingga Desember 2020,\" katanya.
Ridwan Kamil mengaku dirinya sudah terdaftar menjadi relawan uji coba vaksin. Sebagai relawan tentunya ia telah melewati pemeriksaan kesehatan. Karena syarat jadi relawan uji coba vaksin tidak mempunyai penyakit bawaan.
\"Karena Covid-19 itu menyerang penyakit bawaan. Karena saya tidak punya penyakit bawaan, maka saya masuk kriteria itu relawan usia 20 hingga 59 tahun. Saya jadi relawan agar masyarakat percaya, karena kalau pemimpinnya enggak percaya maka rakyatnya juga enggak akan percaya,\" kata Emil.
Masih kata gubernur, kepala daerah se-Jawa Barat diminta untuk gencar melakukan tes swab. Saat ini menurutnya, Jawa Barat yang tertinggi pengetesan PCR-nya di luar Jakarta.
\"Dan kasusnya tidak terlalu tinggi. Artinya memang keterkendalian di Jawa Barat relatif lebih baik,\" katanya. (rdh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: