Hebohnya Hari Pertama Sekolah

Hebohnya Hari Pertama Sekolah

KECERIAAN terlihat di raut muka anak-anak menyambut hari pertama di sekolah, Senin (15/7). Hari pertama masuk sekolah memang menjadi cerita menarik bagi para orang tua. Pantauan di lapangan, mereka tidak hanya mengantar, melainkan juga mencarikan ruang kelas dan tempat duduk anak. Kemudian memastikan kalau anak-anak mereka bisa beradaptasi dengan suasana baru. Dari sekian banyak murid baru, terutama sekolah dasar, memang ada sebagian kecil murid yang belum mau ditinggal dan menangis. Di sinilah orang tua berperan memberikan pemahaman kepada anak agar mau ditinggal. Salah satu pemandangan tersebut terlihat di SDN Kartini 2 Kota Cirebon. Di sekolah itu, sebagian besar orang tua bahkan mengaku telah membawa anaknya ke sekolah sejak pukul 06.00 WIB. Ini sengaja dilakukan demi si anak mendapat bangku di urutan terdepan. “Ya dari rumah jam 6 pagi. Cari tempat duduk,\" ujar Entin (47) salah satu orang tua siswa. Entin yakin dengan mendapatkan tempat duduk di depan, anaknya bisa berkonsentrasi dalam menerima pelajaran dari guru. \"Kalau duduk di depan, anak jadi lebih fokus dan semoga cepat tanggap menerima pelajaran. Saya takut kalau duduk di belakang malah bercanda,” tambahnya. Ada lagi cerita dari Dini (36). Dini, rela mengantar dan menunggu anaknya yang baru masuk sekolah dasar. \"Hari pertama sekolah ini menjadi momen yang paling heboh. Kebetulan anak pertama saya masuk SD dan ini sekolah pertamanya. Bukan hanya mengantar, saya juga harus menunggu sebentar. Maklum ini hari pertama,\" tuturnya kepada Radar. Tak hanya di sekolah dasar, kehebohan hari pertama masuk sekolah juga terjadi di SMP dan SMA/SMK Kota Cirebon. Semangat dan antusias siswa baru mengikuti Masa Orientasi Siswa (MOS) terlihat meski diadakan saat bulan Ramadan. Andri, salah satu siswa baru di SMKN 2 Cirebon mengaku senang bisa mengikuti MOS di hari pertama masuk sekolah. Di bulan Ramadan ini, kata Andri, tidak mengubah semangat untuk melakukan kegiatan. \"Pertama masuk sekolah di bulan puasa langsung MOS. Seru sih, jadi lebih semangat,\" ungkapnya. Dia menambahkan, kegiatan MOS yang digelar di sekolahnya tidak begitu memberatkan siswa. \"Banyak diisi dengan kegiatan ringan. Ikut MOS juga nggak capek, malah dapat pengalaman baru di hari pertama sekolah ini,\" pungkasnya. Sementara itu, kesan perpeloncoan sangat jauh dari masa orientasi peserta didik baru (MOPDB) di SMPN 5 Cirebon. Pasalnya, pihak sekolah menerapkan konsep efisien dan efektif dalam masa orientasi tersebut. Kepala SMPN 5 Cirebon, Karnadi SPd MHum mengatakan, sedikitnya 320 siswa mengikuti MOPDB tersebut. Ratusan siswa tersebut resmi mengikuti MOPDB usai upacara pembukaan, Senin (15/7). “Kami berusaha melakukan pendekatan efisien dan efektif. Sehingga orang tua tidak merasa dibebankan dengan kegiatan yang kami lakukan,” ujarnya, kemarin. Lebih lanjut dijelaskan Karnadi, dalam pelayanan MOPDB, pihak sekolah menerapkan asas 5M. Yakni murah, massal, meriah, mendidik dan menyenangkan. Murah, lanjut dia, maksudnya tidak diperlukan biaya untuk kegiatan ini. Perlengkapan yang dibawa oleh peserta MOPDB pun masih terjangkau dan tidak sulit. Massal sendiri, itu artinya dilakukan bersama-sama, sehingga kekeluargaan terbangun antar siswa baru. “Meski murah namun juga meriah,” ujarnya. Pengenalan sekolah pada siswa pun dilakukan dengan cara yang mendidik dan menyenangkan. “Sehingga tidak ada itu perpeloncoan,” ujarnya. Dalam hari pertama, siswa dikenalkan dengan wawasan wyata mandala. Tidak hanya itu, siswa juga dikenalkan dengan lingkungan sekolah, fasilitas yang ada dan juga hak dan kewajiban seorang siswa. “Kami harap siswa baru ini bisa mengenal dekat dan mempunyai rasa memiliki terhadap sekolah,” ujarnya. (mik/kmg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: