Uji Vaksin Covid-19 Sinovac Gelombang II Dimulai

Uji Vaksin Covid-19 Sinovac Gelombang II Dimulai

JAKARTA – Uji Klinis Vaksin COVID-19 Sinovac yang dilakukan Bio Farma dan Universitas Padjadjaran (Unpad) memasuki gelombang kedua. Uji klinis akan dilakukan pada Selasa (25/8).

Juru Bicara Tim Riset Uji Vaksin COVID-19 Sinovac Rodman Tarigan mengatakan pihaknya siap melaksanakan penyuntikan vaksin gelombang kedua kepada para relawan, Selasa (25/8). Pada gelombang pertama Tim Riset telah menyuntikan terhadap 110 relawan pada dua pekan lalu.

“Relawan yang akan disuntikkan vaksin, dipastikan telah bebas dari paparan COVID-19. Jumlah tepatnya saya kurang tahu, minimal tiap lokasi 20 orang sampai 25 orang,” katanya, Senin (24/8).

Dijelaskannya pada Selasa (25/8), relawan yang akan disuntikan tersebut akan memulai pemeriksaan awal. Mereka akan diperiksa kesehatan dan tes usap Polymerase Chain Reaction (PCR). Tiga hari kemudian atau Jumat (28/8), penyuntikan vaksin akan dilakukan.

“Namun tergantung kepada hasil PCR sebelumnya yang harus memiliki hasil negatif COVID-19,” ujarnya.

Dikatakannya, penyuntikan bakal dilakukan di enam tempat di Kota Bandung, Jawa Barat. Enam tempat itu, yakni Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Unpad, Balai Kesehatan Unpad Dipatiukur, Puskesmas Garuda, Puskesmas Sukapakir, Puskesmas Dago, dan Puskesmas Ciumbuleuit.

Pada penyuntikan vaksin gelombang kedua ini, direncanakan para pejabat daerah juga bakal menjadi relawan. Pejabat daerah itu yakni Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, dan Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Rudy Sufahriadi.

Meski begitu, Rodman belum bisa memastikan jadwal penyuntikan vaksin para pejabat itu serta lokasinya. Ia meminta hal tersebut untuk dikonfirmasi kepada yang bersangkutan.

“Silakan dikonfirmasi kepada yang bersangkutan,” katanya.

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan pemerintah akan memperoleh pasokan 290 juta sampai 340 juta dosis vaksin COVID-19 hingga akhir 2021.

Dikatakannya, jaminan tersebut diperoleh setelah pada pekan lalu dirinya bersama Menteri BUMN selaku Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) melakukan kunjungan ke Uni Emirat Arab (UEA) dan China dalam upaya mengamankan pasokan vaksin.

“Dari kunjungan ke dua negara, untuk tahun 2020 yang telah kita amankan adalah komitmen sebesar 20-30 juta (dosis) vaksin, sedangkan hingga akhir 2021 antara 290-240 juta,” kata Retno di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/8).

“Untuk tahun 2021, pada kuartal I 2021 antara 80-130 juta (dosis) vaksin yang sudah kita secure (amankan), sedangkan kuartal II-IV jumlahnya 210 juta (dosis). Dengan demikian, angka untuk tahun 2021 yang dapat kita dapat secure adalah 290 juta sampai 340 juta vaksin,” tambahnya.

Retno menjelaskan dalam memenuhi kebutuhan vaksin COVID-19, pemerintah melakukan upaya jangka pendek dan jangka panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: