Edi Mulyana Nahkoda Baru Kadin Kota Cirebon
CIREBON - Musyawarah Kota (Muskot) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menyepakati Edi Mulyana ST MT sebagai ketua periode 2020-2025 menggantikan Yuyun Wahyu Kurnia.
Usai dilantik oleh Kadin Provinsi Jawa Barat, Edy berharap, ke depan Kadin dapat menghidupkan kembali perekonomian di Kota Cirebon, melalui perubahan struktur organisasi. Tujuannya, agar mampu berinovasi dan berkolaborasi bersama stakeholder.
Begitu juga para pelaku usaha, agar bisa terus untuk meningkatkan ekonomi yang berkeadilan dan lebih dirasakan orang banyak.
Mantan ketua Gapensi ini mengucapkan terima masih kepada peserta Muskot Kadin Kota Cirebon yang telah memberikan mandat kepada dirinya.
“Terima kasih ada amanah yang diberikam kepada saya, tentu ini tugas berat membawa Kadin Kota Cirebon menjadi lebih baik lagi ke depannya,” kata Edy, kepada Radar Cirebon.
Wakil Ketua II Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon (STTC) tersebut mengungkapkan, sudah menyusun renstra untuk Kadin Kota Cirebon melalui analisis SWOT. Kadin memiliki kekuatan, seperti tersedianya sarana prasarana kantor Kadin. Adanya dukungan penguasa dan popularitas secara nasional.
Namun demikian juga ada kelemahan, diantaranya keuangan untuk operasional tidak mencukupi. Masih terkonsentrasi ke usaha jasa konstruksi, konsolidasi organisasi masih tertumpu pada pimpinan puncak.
Meski begitu Kadin juga memiliki peluang. “Kota Cirebon menjadi kota tujuan, bermunculan pelaku usaha, terbangunnya sarana prasarana infrastruktur,” tuturnya.
Menghadapi tantangan ke depan, Edy tidak menampik ada ancaman dalam perekonomian. Diantaranya kebijakan politik berubah-ubah. Pelaku usaha yang tidak mau berintegrasi dengan Kadin, tidak aktifnya pengurus.
Strategi dengan munculnya peluang sudah disiapkan diantaranya, Kantor Kadin menjadi pusat informasi berbagai jenis usaha. Melakukan identifikasi semua potensi usaha baru dan lama di Kota Cirebon. Melakukan pembinaan para pelaku usaha dan membantu memasarkannya sampai berhasil guna, baik secara lokal, nasional, dan internasional.
Kemudian stategi mengatasi kelemahan diantaranya, melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan pemerintah kota, lembaga pendidikan, perbankan dll. Melakukan Koordinasi dengan pelaku-pelaku usaha yang lebih luas, selain pelaku usaha jasa konstruksi. Kolektif kolegial sesuai peraturan organisasi dalam pengambilan keputusan.
Strategi menghadapi ancaman, diantaranya tidak terlibat dukung mendukung proses politik untuk menjaga independensi. Terus membangun komunikasi dengan regulator, eksekutor, dan organisasi pelaku usaha. Perlunya pakta integritas semua pengurus dan tetap menciptakan timbulnya rasa sense of belonging, sense of responsibility, dan sense of solidarity pada semua pengurus Kadin khususnya dan pelaku usaha pada umumnya.
Kemudian strategi nenghadapi kelemahan dan ancaman, Kadin dengan segala kemampuannya menjadi organisasi yang memberikan solusi atas persoalan ekonomi di Kota Cirebon.
Penguatan organisasi dengan terus melakukan konsolidasi, inovasi, dan kolaborasi. Melakukan secara periodik publikasi kegiatan Kadin di media informasi baik website, media sosial, koran dan lain-lain. (abd/adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: