Kemensos Sisir Gudang Bulog, Cek Kualitas Beras

Kemensos Sisir Gudang Bulog, Cek Kualitas Beras

JAKARTA – Kementerian Sosial (Kemensos) menyisir gudang-gudang Bulog di seluruh Indonesia. Ini dilakukan untuk memastikan bantuan beras sebanyak 45 kilogram selama tiga bulan bagi 10 juta keluarga berkualitas baik.

Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kemensos Edi Suharto menegaskan pihaknya melakukan sidak ke sejumlah gudang Bulog. Pihaknya harus memastikan beras yang disalurkan ke masyarakat harus berkualitas baik. Sebab Kemensos bertanggungjawab penuh terhadap kualitas berasnya yang baik dan layak konsumsi.

“Kita memastikan kualitas berasnya, sehingga tidak ada beras yang lama dan rusak. Ini harus diperhatikan betul dimulai dari sini, pengemasan dan pendistribusian. Untuk itu, pengecekan ke gudang-gudang Bulog juga harus kita lakukan,” tegasnya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (6/9).

Dikatakannya, tujuan diluncurkannya bansos beras adalah untuk mengurangi beban pengeluaran Keluarga Penerimaan Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) khususnya dalam memenuhi kebutuhan pangan berupa beras untuk kebutuhan sehari-hari selama Pandemi COVID-19.

Setelah melalui proses pengemasan di Gudang Bulog, bansos beras tersebut akan dikirimkan dengan menggunakan transporter untuk disalurkan langsung ke rumah-rumah sampai ke KPM PKH.

“Transporter yang ditunjuk untuk program ini adalah PT Bhanda Ghara Reksa (BGR) dan PT Dos Ni Roha (DNR),” katanya.

Sementara Menteri Sosial Juliari P Batubara memastikan stok beras untuk bansos beras aman.

“Stok beras d Bulog aman untuk memenuhi kebutuhan 10 juta KPM PKH yang akan menerima total sebanyak 15 kg per KPM per bulan mulai bulan Agustus, September, dan Oktober,” katanya.

Juliari menjelaskan penyaluran dilakukan dua kali, yaitu 30 kg per KPM di bulan September dan 15 kg per KPM di bulan Oktober.

Dikatakannya, sinergitas Kemensos dengan Perum Bulog dalam bansos beras, tidak sekadar dipahami dalam skema jaring pengaman sosial.

“Bansos Beras membantu mendorong distribusi stok beras di gudang-gudang Bulog. Selanjutnya Bulog bisa menyerap beras petani. Dan seterusnya, sehingga kesejahteraan petani juga bisa ikut terangkat,” katanya.

Bansos beras adalah salah satu program Jaring Pengaman Sosial (JPS) sebagai bentuk upaya pemerintah memberikan inovasi dan solusi pada masalah-masalah sosial yang timbul akibat COVID-19.

Program ini juga merupakan hasil sinergitas antara Kementerian Sosial dengan Perum Bulog sebagai cara untuk menyerap hasil panen para petani lokal. (gw/fin)

https://www.youtube.com/watch?v=0n3mT-FaO8o

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: