21,7 Juta Nomor HP Siswa Bakal Dapat Kuota Gratis

21,7 Juta Nomor HP Siswa Bakal Dapat Kuota Gratis

JAKARTA – Sedikitnya 21,7 juta nomor HP siswa akan mendapatkan kuota gratis dari pemerintah. Terutama mereka yang sudah terdaftar di Data Pokok Pendidikan (Dapodik).

Pemerintah akan membagikan bantuan kuota internet guna meringankan beban pembelajaran jarak jauh (PJJ) di masa pandemi covid-19. Proses penginputan nomor HP siswa, guru, mahasiswa, dan dosen berakhir hari ini.

Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud, Evy Mulyani mengatakan sudah ada 21,7 juta nomor HP siswa yang terdaftar di Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Sementara itu, ada sebanyak 2,8 juta nomor guru yang terdaftar dari 3,3 juta guru di Indonesia.

\"Per hari ini (11/9), berdasarkan data pokok pendidikan (Dapodik) Kemendikbud jumlah data nomor ponsel yang sudah terdaftar sebanyak 21,7 juta nomor dari 44 juta siswa. Dan 2,8 juta nomor dari 3,3 juta guru di Indonesia,\" kata Evy dalam keterangan tertulisnya pada Jumat (11/9/2020).

Sementara di tingkat perguruan tinggi, Evy mengungkapkan sudah ada 2,7 juta nomor HP mahasiswa dari 8 juta mahasiswa. Serta, ada sebanyak 161 ribu nomor dosen dari 250 ribu dosen yang terdaftar di PD-Dikti.

\"Untuk mahasiswa, nomor ponsel yang telah terdaftar sebanyak 2,7 juta nomor dari 8 juta mahasiswa, dan dosen 161 ribu dari 250 ribu dosen,\" ungkap Evy.

Lebih lanjut, Evy menjelaskan proses verifikasi dan validasi data nomor HP masih berlangsung. Proses tersebut berlangsung hingga 15 September 2020.

\"Untuk proses verifikasi dan validasi (verval) data ponsel, Kemendikbud memberikan batas akhir hingga 15 September 2020,\" tutur Evy.

Dalam kesempatan yang sama, Plt Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemendikbud, Hasan Chabibie, menjelaskan tahapan melibatkan perusahaan telekomunikasi. Ini dilakukan guna memastikan bahwa nomor yang didaftarkan tersebut aktif.

\"Pada tahap verval ini, kebenaran nomor ponsel perlu dipastikan oleh kepala sekolah, dan pimpinan perguruan tinggi dengan tujuan untuk memastikan bantuan dimanfaatkan secara optimal dan tepat sasaran dalam pelaksanaan pembelajaran dalam jaringan pada masa pandemi COVID-19,\" jelas Hasan. (yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: