Keluhan Warga Pertalite Serasa Cepat Habis Geger di Medsos, Pertamina Kasih Penjelasan Begini

Keluhan Warga Pertalite Serasa Cepat Habis Geger di Medsos, Pertamina Kasih Penjelasan Begini

Warga mengisi BBM di salah satu SPBU dengan melakukan scan QR Code. Foto:-Deny Hamdani-radarcirebon.com

Radarcirebon.com, CIREBON - Jagat media sosial dihebohkan dengan keluhan warga terkait dengan bahan bakar minyak (BBM) Pertalite yang serasa cepat habis akhir-akhir ini.

Pada beberapa keluhan yang dirangkum redaksi radarcirebon.com, diutarakan bahwa BBM jenis Pertalite serasa cepat habis. Padahal, kuantitas pengisiannya sama.

Salah satu akun menyebutkan bahwa Pertalite belakangan cepat habis meski pengisian dan jarak tempuh sama. Juga jenis kendaraan yang dipakai sama.

Bahkan, ada juga yang mengklaim bahwa bensin menguap meski kendaraan tidak dipakai. Sehingga belakangan ini menjadi cepat habis.

BACA JUGA:Pertamina Berani Jamin Kualitas Pertalite Sesuai Aturan Pemerintah

BACA JUGA:Forum RW dan Pengurus LPM Datangi DPRD Kota Cirebon, Komisi I Minta Pemkot Lakukan Ini

Karena itu, kualitas BBM jenis Pertalite yang kini harganya menyentuh Rp10 ribu, dirasa berbeda. Beragam klaim pun diutarakan. Bak gayung bersambut, hal serupa diamini pengguna media sosial lainnya.

Lantas, benarkah Pertalite yang beredar saat ini berbeda? Bagaimana dengan klaim dari pengguna yang merasa bahan bakar Octane 90 tersebut serasa cepat habis?

Dalam siaran pers yang diterima radarcirebon.com, PT Pertamina (Persero) menegaskan kualitas bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite (RON 90) tidak berubah.

Pertalite yang dipasarkan melalui lembaga penyalur resmi di Indonesia sesuai dengan Keputusan Dirjen Migas Nomor 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin 90 Yang Dipasarkan Di Dalam Negeri.

BACA JUGA:Keluarga Lolok Tivianto Kembali Ajukan Sidang Pra Peradilan Kedua

BACA JUGA:Jawa Barat Lakukan Digitalisasi Layanan Transportasi Publik

“Batasan dalam spesifikasi Dirjen Migas yang menunjukkan tingkat penguapan pada suhu kamar di antaranya adalah parameter Reid Vapour Pressure (RVP)," kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting dalam keterangan tertulis, Rabu 21 September 2022.

Saat ini hasil uji RVP dari Pertalite yang disalurkan dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina masih dalam batasan yang diizinkan, yaitu dalam rentang 45-69 kPa (Kilopascal).

Pertamina menjamin seluruh produk BBM yang disalurkan melalui lembaga penyalur resmi seperti SPBU dan Pertashop sesuai dengan spesifikasi dan melalui pengawasan kualitas yang ketat.

Sedangkan produk BBM yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan tidak akan disalurkan ke masyarakat.

BACA JUGA:Tak Kenal Lelah, Komunitas BMW Dampingi UMKM Kota Cirebon Urus Perizinan Usaha

BACA JUGA:Peringati HUT Lalu Lintas Bhayangkara ke-67, Kapolresta Cirebon Berikan Bansos ke Relawan Lantas Banpol

“Pertamina berkomitmen untuk menyalurkan produk-produk BBM berkualitas sesuai dengan spesifikasi.

Melalui kontrol kualitas, produk yang tidak sesuai spesifikasi tidak akan disalurkan ke lembaga penyalur,” ujar Irto.

Pertamina mengimbau agar konsumen melakukan pembelian BBM di lembaga penyalur resmi, seperti SPBU dan Pertashop, agar produk BBM yang didapatkan terjamin kualitas dan keamanannya.

Masyarakat juga diimbau untuk mengisi BBM sesuai dengan ketentuan yang tertera dalam buku panduan kendaraan bermotor karena pabrikan telah menyesuaikan bahan bakar yang cocok sesuai jenis kendaraan.

BACA JUGA:Kejurnas Wushu, DKI Jakarta Rebut Piala Presiden 2022 dari Jawa Timur

BACA JUGA:Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Siap Bantu Zul, Bocah Indramayu yang Menelan Kunci

Pergantian isi jenis BBM dengan kadar oktan (RON) yang berbeda juga tidak direkomendasikan.

Pengendara diimbau selalu konsisten dalam memilih bahan bakar yang berkualitas, agar mesin kendaraan selalu awet dan terawat.

Lebih aman menggunakan bahan bakar berkualitas dengan oktan/cetane yang direkomendasikan oleh pabrikan, agar mesin dapat bekerja secara maksimal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: