Cirebon Mulai 'Mendidih', Ancaman El Nino Mulai Terasa, Suhu Udara 34 Derajat Celcius
Indikasi el Nino mulai terlihat termasuk di wilayah Cirebon yang belakangan terasa lebih panas. -BMKG-radarcirebon.com
CIREBON, RADARCIREBON.COM - Memasuki bulan Juni ini, suhu di beberapa daerah di Indonesia, termasuk CIREBON dan sekitarnya, terasa sangat panas.
Pada jam-jam tertentu, terutama menjelang tengah hari, panasnya sangat menyengat. Banyak warga yang melakukan aktivitas di luar rumah menyebut panas di jam-jam itu sangat mendidih.
“Luar biasanya panasnya beberapa hari terakhir ini. Mulai jam 10 hingga tengah hari, panasnya tak ketulungan. Seperti mendidih,” ungkap Bayu, seorang warga Cirebon, Minggu kemarin.
Untuk menghindari panas yang sangat itu, ia menyarankan agar warga mememulai aktifitas di luar rumah lebih pagi.
BACA JUGA:Nyanyikan Lagu Berbahasa Ibrani, Keroncong Perdamaian Mahad Al Zaytun Dipuji
“Bagi yang melakukan aktifitas di luar, sebaiknya dirubah waktunya. Jika biasanya dimulai pukul 8 pagi, sebaiknya dimajukan jam 7. Lebih baik lagi kalau bisa jam 6. Supaya tidak terlalu panas,” saranya.
Bayu pun sadar kalau sekarang ini memang tak pernah lagi turun hujan. Ia pun memungkinkan memang sudah masuk musim kemarau.
Tapi panas dalam beberapa hari ini memang sangat berbeda. “Sangat panas. Seperti mendidih. Ini ada apa ya?” Tanyanya sambil mengatakan tidak tahan di luar rumah pada tengah hari.
Peneliti Klimatologi Pusat Iklim dan Atmosfer BRIN, Erma Yulihastin, mengungkapkan fenomena kemarau ekstrem atau yang biasa dikenal sebagai El Nino akan menyambangi Indonesia dalam waktu dekat. Termasuk wilayah Cirebon dan sekitarnya.
BACA JUGA:Syekh Panji Gumilang Minta Kolom Agama Dihapus dari KTP, Ini Alasannya
Efek dari munculnya cuaca ekstrem tersebut, menurutnya, memicu meningkatnya suhu yang luar biasa panas dibanding biasanya.
Dia menjelaskan, saat puncak El Nino terjadi, anomali suhu permukaan air laut akan lebih panas 2 derajat Celcius. Hal ini berdasarkan proyeksi suhu muka laut pada 2024-2025 nanti.
Indikasi naiknya suhu permukaan laut pun, katanya, sudah mulai terjadi sejak saat ini. Bahkan indikasi anomali kenaikan suhu permukaan air laut memang sudah terdeteksi. Namun, belum dapat dinyatakan sebagai fenomena El Nino bila suhunya tidak konsisten.
“Mulai terlihat ada indikasi El Nino akan terbentuk di bulan Juni. Kita terus melakukan pengamatan, dan sejak 17 Mei 2023, secara konsisten ada anomali suhu 0,55 derajat Celcius. Artinya, sudah di atas 0,5 derajat Celcius," kata Erma.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: