Teh Rinna Prihatin Atas Pelayanan RSD Gunung Jati: Kedepankan Asas Kemanusiaan
Rinna Suryanti Anggota DPRD Kota Cirebon dari Partai Amanat Nasional (PAN) angkat bicara terkait video viral pasien yang ditelantarkan RSD Gunung Jati.-ISTIMEWA/RADARCIREBON.COM-
CIREBON, RADARCIREBON.COM - Video viral yang memperlihatkan kondisi memprihatinkan seorang pasien miskin yang diduga ditelantarkan oleh pihak Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati Cirebon karena tidak mampu membayar biaya administrasi sebesar Rp14,3 juta menuai reaksi keras dari masyarakat.
Masyarakat mengecam tindakan tidak manusiawi yang dilakukan oleh pihak RSD Gunung Jati Cirebon tersebut, terlebih terjadi di rumah sakit milik pemerintah.
Rinna Suryanti Anggota DPRD Kota Cirebon dari Partai Amanat Nasional (PAN) angkat bicara terkait video viral tersebut.
"Saya menyampaikan keprihatinannya atas kejadian ini dan mendesak agar RSD Gunung Jati segera memberikan klarifikasi.”
“Saya menilai, pelayanan kesehatan seharusnya mengedepankan asas kemanusiaan, terutama bagi masyarakat kurang mampu," ujarnya, Senin 14 Juli 2025.
BACA JUGA:Aliansi Cipayung Plus Desak DPUTR Kabupaten Cirebon Keluarkan Data Perbaikan Jalan Rusak
BACA JUGA:Si Jago Merah Melahap Toko di Pasuketan Cirebon, Begini Keterangan Saksi Mata
Menurut politisi yang akrab disapa Teh Rinna ini, rumah sakit pemerintah seharusnya menjadi garda terdepan dalam melayani warga, bukan malah menyulitkan.
"Jika benar pasien tersebut ditelantarkan karena alasan biaya, ini jelas bentuk kelalaian yang tidak bisa ditoleran,” ucapnya.
Lebih lanjut, Teh Rinna meminta Pemerintah Kota Cirebon untuk segera mengevaluasi sistem pelayanan di RSD Gunung Jati dan memastikan tidak ada lagi warga yang diperlakukan secara diskriminatif hanya karena keterbatasan ekonomi.
“Jangan sampai kejadian ini terulang. Pemerintah Kota Cirebon harus hadir dan menjamin hak kesehatan seluruh masyarakat, termasuk mereka yang tidak mampu,” tegasnya.
Terpisah, Direktur RSD Gunung Jati, dr Katibi saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya akan memberikan klarifikasi kepada media terkait kasus tersebut.
"Insya Allah humas akan memfasilitasi pertemuan dengan media," kata dr Katibi melalui pesan singkat WhatsApp.
BACA JUGA:Orang Tua Bayi yang Meninggal Dunia di RSUD Linggarjati Bertemu KDM, Bupati Kuningan Angkat Bicara
BACA JUGA:Bank bjb Serahkan Kunci Kepada 100 debitur FLPP, Bukti Dukungan Program 3 Juta Rumah
Diberitakan radarcirebon.com sebelumnya, seorang pasien RSD Gunung Jati Cirebon diduga ditahan karena tidak mampu membayar tagihan rumah sakit. Videonya viral di media sosial.
Pasien tersebut bernama Ranujaya (18) warga Jagapura, Kabupaten Cirebon yang dirawat di RSD Gunung Jati Cirebon akibat terkena gigitan ular kobra saat berada di areal persawahan.
Dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @ibnusaechulaw, tampak kondisi pasien memprihatinkan.
Ia disebut telah tertahan selama tiga hari di rumah sakit tanpa diberikan makanan, bahkan hanya terbaring lemas dengan jarum infus yang tertancap tanpa cairan.
“Ya Allah, kejam amat pelayanan rumah sakit ini. Dalam penjara saja dikasih makanan, kok di rumah sakit tidak dikasih,” ujar pengunggah video dengan nada kecewa dalam rekaman yang telah ditonton hampir 1 juta kali tersebut.
Video tersebut langsung memicu gelombang kritik dari warganet yang mengecam tindakan rumah sakit, khususnya dalam memperlakukan pasien dari keluarga tidak mampu.
BACA JUGA:Setelah Mendengar Curhat Andi-Irmawati, KDM Desak Bupati Kuningan Bergerak Cepat, Tegas dan Objektif
BACA JUGA:Geliatkan Ekonomi, Sumedang Siap Gelar Kejuaraan Dunia Paralayang dan Festival Ekonomi Kreatif 2025
Saat dihubungi, pemilik akun TikTok yang diketahui bernama Ibnu mengungkapkan bahwa pasien akhirnya diperbolehkan pulang setelah membayar Rp1 juta dari total tagihan Rp14,3 juta.
Ibnu sendiri bersedia bertindak sebagai penjamin pribadi dalam kasus tersebut.
“Pasien ini anak dari seorang janda yang memiliki lima anak. Mereka benar-benar tidak mampu. Saya hanya ingin membantu agar ia bisa pulang dengan layak,” kata Ibnu ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
Kasus ini menambah daftar panjang sorotan terhadap pelayanan kesehatan di rumah sakit pemerintah.
Banyak pihak menilai, pasien dari kalangan tidak mampu seharusnya mendapatkan perlakuan khusus dan fasilitas jaminan kesehatan sosial.
Warga mendesak agar pihak rumah sakit memberikan penjelasan resmi, serta meminta pemerintah daerah turun tangan melakukan investigasi dan evaluasi terhadap pelayanan RSUD Gunung Jati, khususnya dalam menangani pasien kurang mampu.
Sementara itu, Firman salah satu staf humas RSD Gunung Jati Cirebon dikonfirmasi radarcirebon.com mengatakan, pihak RSD Gunung Jati akan memberikan klarifikasi terkait persoalan tersebut. "Besok ya konfirmasinya terkait ini," ucapnya singkat. (rdh)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: reportase


