Ok
Daya Motor

Cerita Sarli, Bocah Yatim Piatu yang Bertahan dengan Segala Keterbatasan

Cerita Sarli, Bocah Yatim Piatu yang Bertahan dengan Segala Keterbatasan

PENUH KETEBATASAN : Sarli (7), Bocah perempuan asal Desa Kemlaka Gede Kecamatan Tengah Tani yang hidup dalam keterbatasan.-Khaerul Anuwar-Radar cirebon

RADAR CIREBON. COM - Seorang bocah perempuan bernama Sarli (7), warga Desa Kemlaka Gede, RT 002 RW 005, Blok Weringin, Kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon, hidup dalam kondisi penuh keterbatasan.

Ia terlahir tanpa anus dengan berat badan hanya sedikit di atas dua kilogram, sehingga sejak bayi harus menjalani operasi besar dengan biaya yang ditanggung BPJS.

Cobaan hidup Sarli tidak berhenti di situ. Saat beranjak balita, ia mengalami kecelakaan. Ia terpeleset, yang menyebabkan kelumpuhan dan menjalar hingga ke saraf otak. 

Akibatnya, Sarli kehilangan kemampuan berbicara dan hanya bisa menggelengkan kepala atau menangis ketika merasakan sakit.

BACA JUGA:Wakil Walikota Kembali Intervensi Penanggulangan Stunting di Kelurahan Karya Mulya

Kini, Sarli diasuh oleh kakek dan neneknya yang sudah lanjut usia. Keduanya tidak lagi bekerja, namun tetap berupaya menjaga cucu satu-satunya itu.

Kebutuhan harian seperti popok, minyak kayu putih, hingga asupan gizi sering kali tidak tercukupi karena keterbatasan ekonomi. Tidak jarang, sang kakek dan nenek harus mengurangi kebutuhan mereka sendiri demi memenuhi kebutuhan cucunya.

“Selama ini keluarga Sarli berjuang dengan kondisi apa adanya. Mereka berusaha semampunya, meskipun tidak mudah. Situasi ini tentu membutuhkan perhatian lebih dari berbagai pihak agar beban yang ditanggung tidak semakin berat,” ujar Tasripin, penggiat sosial kepada Radar Cirebon.

Menurut Tasripin, Sarli adalah potret nyata anak yang harus menjalani kehidupan berbeda dengan teman-teman seusianya. Dengan kondisi fisik yang serba terbatas, ia membutuhkan perawatan ekstra, baik secara medis maupun dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

BACA JUGA:Cegah Stunting, Pemkot Cirebon Perkuat Program Gizi Anak Lewat Bantuan PMT

Hingga kini, kehidupan Sarli dan kakek-neneknya bergulir dengan sederhana. Mereka bergantung pada semangat dan kasih sayang keluarga, serta perhatian lingkungan sekitar. Meski penuh keterbatasan, mereka berusaha bertahan agar Sarli tetap mendapat perawatan yang layak. 

"Kami berharap, ada perhatian kepada Sarli dan keluarganya. Walaupun sudah ada BPJS, namun karena keterbatasan kondisi ekonomi keluarganya, jadi untuk ke tempat layanan kesehatan juga susah," ujarnya. 

"Kami juga mengapresiasi Pak Bupati dan Ibu Kadis Kesehatan yang telah memberikan perhatian kepada Sarli dan keluarganya," pungkasnya. (awr)

BACA JUGA:70 Ribu Warga Kabupaten Cirebon Diblokir dari BPJS, Dampaknya Bikin Dinkes Ketar-ketir

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: