Pimpin Doa Bersama Lintas Agama, Menag Singgung Kurikulum Cinta
Menteri Agama (Menang) Nasaruddin Umar.-kemenag.go.id-
JAKARTA, RADARCIREBON.COM - Kurikulum cinta harus menjadi pedoman hidup, agar perbedaan yang ada dapat dirangkai jadi kesatuan dalam bingkai kebhinekaan.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar dalam Doa Bersama Lintas Agama yang diselenggarakan Forum Masyarakat Indonesia Emas (Formas) di Ballroom Kuningan City Mall, Jakarta, Sabtu, 18 Oktober 2025.
"Kurikulum cinta perlu ditata sedemikian rupa bagaimana supaya perbedaan ini diramu menjadi sebuah lukisan."
BACA JUGA:Tampil Full, Jay Idzes Belum Mampu Bawa Sassuolo Petik Kemenangan di Serie A Italia
BACA JUGA:Meski Belum Sempurna, Presiden Prabowo Subianto Tegaskan Program MBG Tidak Gagal
"Kebinekaan ini adalah lukisan Tuhan, tidak boleh ada siapa pun yang merusaknya. Indonesia ini adalah lukisan Tuhan yang terindah di dunia,” ujar Menag.
Menag juga mengajak seluruh masyarakat untuk memperbanyak ruang spiritualitas dan tempat ibadah sebagai sarana penyadaran dan mendekatkan diri kepada Tuhan.
“Makin banyak tempat-tempat berdoa kepada Tuhan, makin banyak tempat penyadaran diri terhadap Tuhannya. Itu lebih baik daripada rumah-rumah preman yang mengajak orang menjauhi Tuhan,” ujarnya.
BACA JUGA:Hore! Festival Pesisiran Cirebon Resmi Ditetapkan Sebagai WBTB Nasional
BACA JUGA:Pemasangan Papan Pengumuman di Lahan Sengketa Jalan Cipto Kota Cirebon Diprotes
Dalam kesempatan itu, Menag juga memimpin doa bersama yang berisi permohonan ampun dan harapan agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang damai, sejahtera, dan berkarakter.
"Tidak ada lain harapan kami semuanya ingin menjadikan bangsa kami ini sebagai bangsa yang berjaya, bangsa yang sejahtera, bangsa yang menjunjung tinggi kesopanan, kesantunan, bangsa yang saling mengasihi satu sama lain,” tutup Menag. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: reportase


