Ok
Daya Motor

Kenapa Kertajati Cocok Jadi Pusat Industri Pertahanan? Ini Kata Anggota DPR Ateng Sutisna

Kenapa Kertajati Cocok Jadi Pusat Industri Pertahanan? Ini Kata Anggota DPR Ateng Sutisna

Anggota DPR RI, Ateng Sutisna mendukung usulan menjadikan BIJB Kertajati sebagai kawasan industri pertahanan nasional. -Baehaqi-Radarcirebon.com

RADARCIREBON.COM – Anggota Komisi XII DPR RI dari Dapil Jawa Barat IX, Ateng Sutisna, menilai gagasan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk mengalihfungsikan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati menjadi kawasan industri pertahanan nasional merupakan langkah paling realistis dan visioner.

Ateng menuturkan bahwa sejak diresmikan, Bandara Kertajati menghadapi kendala mendasar: rendahnya minat maskapai dan penumpang. 

Masyarakat dinilai masih lebih memilih bandara besar seperti Soekarno-Hatta, Halim Perdanakusuma, dan Husein Sastranegara. Kondisi ini membuat potensi komersial BIJB tidak berkembang sesuai harapan.

“Meski akses dan infrastruktur ditingkatkan, preferensi masyarakat tidak berubah signifikan. Jika maskapai dipaksa membuka rute ke Kertajati, beban operasional tetap tidak seimbang,” ujarnya.

BACA JUGA:Anggaran Rutilahu Jabar 2026 Turun 60 Persen, Jumlah Rumah yang Diperbaiki Merosot Tajam

Karena itu, menurut Ateng, menjadikan BIJB Kertajati sebagai kawasan industri pertahanan terpadu adalah langkah rasional. 

Pemerintah saat ini memiliki holding industri pertahanan Defend.Id yang menaungi PT LEN Industri, PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia (PT DI), PT PAL Indonesia, dan PT Dahana. 

Seluruh BUMN tersebut membutuhkan perluasan kapasitas, namun terbentur keterbatasan lahan, terutama PT DI yang masih beroperasi di kawasan Bandara Husein Sastranegara.

“Kertajati punya semua syarat: lahan luas, runway memadai, akses dekat Tol Cipali, serta hanya beberapa kilometer dari Pelabuhan Patimban. Ini kombinasi strategis untuk memperkuat rantai pasok industri pertahanan,” jelas Ateng.

BACA JUGA:Malang Century Journey 2025: Event Perdana yang Sukses Dongkrak Sport Tourism Kota Malang

Ia menambahkan, pemusatan seluruh entitas Defend.Id dalam satu kawasan terpadu berpotensi menjadikan Indonesia sebagai negara dengan kawasan industri pertahanan terbesar dan paling terintegrasi di Asia, bahkan dunia. 

PT PAL, misalnya, dinilai bisa memanfaatkan kedekatannya dengan Pelabuhan Patimban untuk ekspansi fasilitas.

Ateng menegaskan, pengalihan fungsi BIJB Kertajati akan memberikan nilai tambah signifikan sekaligus mencegah bandara tersebut menjadi infrastruktur mangkrak. Langkah ini juga dinilai penting untuk memperkuat kemandirian industri strategis nasional.

“Lebih baik Kertajati diarahkan menjadi kawasan strategis yang mendukung industri pertahanan daripada memaksakannya tetap sebagai bandara komersial,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait