Ada Masalah Koordinasi Pemakaman Jenazah Covid-19

Selasa 06-10-2020,08:45 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

CIREBON – Permasalahan pemakaman pasien terkonfirmasi positif covid 19 di Kecamatan Gunungjati yang berujung polemik, tidak lepas  dari persoalan koordinasi antar Kota dan Kabupaten Cirebon.

Bupati Cirebon Drs H Imron MAg meminta kepada pihak rumah sakit untuk melibatkan aparat dan MUI dalam proses pengurusan jenazah Covid-19.

Seharusnya, ujar Imron, pihak rumah sakit berkoordinasi dengan gugus tugas, untuk meminta bantuan kepada pihak kepolisian atau dari TNI. Sehingga nantinya, bisa dilakukan pengawalan.

Sementara itu, Direktur RSD Gunung Jati, dr Ismail Jamaludin SpOT menyebut, tanggung jawab rumah sakit sebatas mengantarkan jenazah ke pemakaman.

Sebelum berangkat, petugas di RSD mengontak ke petugas aparat di domisili setempat, dan menyatakan sudah OK. Sehingga sopir berangkat sendiri.

Namun, sesampainya di lokasi pemakaman, ternyata tidak ada petugas di sekitar tempat pemakaman. Memang ada petugas dari puskesmas, tapi keberadaannya 50 meter dari lokasi pemakaman.

Beberapa saat kemudian petugas dari puskesmas datang dua orang. Itu juga perempuan, sehingga tidak bisa berbuat banyak.

2

Kuwu Desa Gunung Jati, Nuril Anwar ST menyebut, kisruh prosesi pemakaman salah satu warganya, bermula dari prosesi SOP pemakaman yang tidak jelas dari pihak rumah sakit.

Awalnya, sambung Nuril, pihak keluarga menerima dan sudah pasrah dengan meninggalnya korban sebagai takdir yang sudah digariskan. Persoalan sendiri muncul, setelah peti jenazah yang saat itu diantar sopir, tidak kunjung dikuburkan.

\"Warga yang awalnya menyaksikan dari jauh karena prosesnya lama dan tidak jalan, akhirnya merangsek dan membuka paksa peti jenazah. Padahal awalnya keluarga sudah menerima,\" ujarnya.

Saat dibuka itulah, akhirnya mulai kericuhan karena warga yang melihat kondisi jenazah korban tidak seperti kondisi seorang muslim yang disucikan. \"Dari sini lah kemudian timbul masalah. Emosi warga naik melihat kondisi seperti itu. Akhirnya, jenazah diambil dan dibawa pulang untuk disucikan,\" imbuhnya.

Pihaknya mempertanyakan statemen Dirut RSD Gunung Jati yang menyebut, tenaga untuk pemakaman menggunakan warga sekitar.  \"Aparat desa sudah berusaha membantu dengan menggerakan warga untuk membuat liang lahat. Untuk pemakaman kan kita tidak tahu. Karena setahu kami, ya kami hanya menyiapkan liang lahat. Kalau diminta kita bersedia, asalkan dilengkapi APD,\" jelasnya.

Nuril pun masih menunggu petunjuk lebih lanjut dari Dinkes terkait penanganan warganya yang kontak erat dengan almarhum. \"Dari Dinkes kita baru terima arahan agar yang kontak erat dengan almarhum melakukan isolasi mandiri,\" ungkapnya.  (dri)

Tonton video berikut:

https://youtu.be/vtd0nJj3mqg
Tags :
Kategori :

Terkait