“Penyakitnya sejak Januari 2020, penyebabnya kurang paham. Kami baru pindah 3 tahun lalu. Mungkin karena tinggal di sini dia gak ada temannya, atau tekanan batin. Dalam pengobatan di RSUD Arjawinangun. Cuman, bulan Oktober ini susah minum obat, jadi kambuh lagi,” jelasnnya.
Wahid dan keluarga sudah berusaha mencari Aisah ke berbagai tempat, baik ke desa tetangga hingga ke teman-temanya di Tegalgubug. Sayangnya, upaya tersebut gagal dan Aisah belum ketemu.
Bahkan, Wahid juga sudah 3 kali mendatangi paranormal untuk mencari tahu keberadaan Aisah. Namun, informasi masi simpang siur hingga sekarang.
“Sudah tanya ke orang pintar 3 kali, dengan orang berbeda-beda. Katanya, anak saya mau tanya tapi bingung, dia gak tahu jalan pulang. Informasinya simpang siur, ada yang bilang lagi di warung di wilayah Indramayu. Tapi, kita cari gak ada,” katanya.
Wahid berharap anaknya bisa ketemu atau pulang ke rumahnya. Ia juga berpesan kepada siapa pun yang mengetahuinya agar menghubunginya di Desa Tegalkarang. “Kita sudah lapor ke aparat Desa Tegalkarang,” katanya.
Sementara itu, Samira aparat Desa Tegalkarang (mandor) membenarkan adanya warga Desa Tegalkarang yang hilang. Sudah lima hari tidak ketemu.
“Keluarganya sudah laporan ke kami. Sudah saya buatkan surat kehilangannya. Saya juga sudah share ke media sosial dan berbagai grup. Harapnanya anak ini bisa ketemu lagi,” ujarnya. (cep)