CIREBON - Sudah sepekan, gadis asal Blok Wegig, Desa Tegalkarang, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon belum pulang. Aisah (20) meninggalkan rumahnya sejak Jumat pagi (9/10) sekitar pukul 10.00 WIB. Hingga saat ini, Aisah masih belum kembali diduga tersesat tidak tahu jalan pulang.
“Dia meninggalkan rumah tidak membawa apa-apa. Hanya kaus warna hitam dan celana panjang warna biru yang dia kenakan saja,” kata ayah kandung Aisah, Wahid (59) saat ditemui Radar Cirebon di rumahnya, Rabu (14/10).
Menurut keterangan Wahid (59), sebelum anaknya meninggalkan rumah, Aisah juga keluar malam berjalan di sekitar tol Palimanan. Namun, Kamis malam itu, sekitar pukul 23.00 WIB, dia pulang. Nah, siang harinya dia kembali pergi dan tak kembali hingga saat ini.
Baca juga:
Mobil Desa Dipakai Belajar Nyetir, Seruduk Tiang PJU di Komplek Bima
Viral Video Ambulans Ditembaki Gas Air Mata
Melihat Warga Gegunung Sumber Lestarikan Tradisi Rebo Wekasan
Dikatakan Wahid, anaknya masih dalam proses penyembuhan karena mengalami gangguan jiwa atau depresi. Apalagi, bulan ini susah minuman obat. Sehingga, depresi semakin menjadi-jadi.
“Penyakitnya sejak Januari 2020, penyebabnya kurang paham. Kami baru pindah 3 tahun lalu. Mungkin karena tinggal di sini dia gak ada temannya, atau tekanan batin. Dalam pengobatan di RSUD Arjawinangun. Cuman, bulan Oktober ini susah minum obat, jadi kambuh lagi,” jelasnnya.
Wahid dan keluarga sudah berusaha mencari Aisah ke berbagai tempat, baik ke desa tetangga hingga ke teman-temanya di Tegalgubug. Sayangnya, upaya tersebut gagal dan Aisah belum ketemu.
Bahkan, Wahid juga sudah 3 kali mendatangi paranormal untuk mencari tahu keberadaan Aisah. Namun, informasi masi simpang siur hingga sekarang.
“Sudah tanya ke orang pintar 3 kali, dengan orang berbeda-beda. Katanya, anak saya mau tanya tapi bingung, dia gak tahu jalan pulang. Informasinya simpang siur, ada yang bilang lagi di warung di wilayah Indramayu. Tapi, kita cari gak ada,” katanya.
Wahid berharap anaknya bisa ketemu atau pulang ke rumahnya. Ia juga berpesan kepada siapa pun yang mengetahuinya agar menghubunginya di Desa Tegalkarang. “Kita sudah lapor ke aparat Desa Tegalkarang,” katanya.
Sementara itu, Samira aparat Desa Tegalkarang (mandor) membenarkan adanya warga Desa Tegalkarang yang hilang. Sudah lima hari tidak ketemu.
“Keluarganya sudah laporan ke kami. Sudah saya buatkan surat kehilangannya. Saya juga sudah share ke media sosial dan berbagai grup. Harapnanya anak ini bisa ketemu lagi,” ujarnya. (cep)