Vaksin Jadi Penyelamat Manusia dari Berbagai Penyakit

Jumat 16-10-2020,20:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

VAKSIN telah menjadi penyelamat manusia dari berbagai macam penyakit. Seperti Campak, Polio, Difteri, Rubella, Varicella, dan lainnya. Namun masih banyak yang tidak ingin melakukan imunisasi. Bahkan tidak percaya vaksin.

“Banyak yang masih menganggap vaksin sama saja dengan memasukkan penyakit ke dalam tubuh. Padahal sebenarnya vaksin hanya menggunakan satu bagian dari kuman yang direkayasa secara bioteknologi. Ada partikel protein kuman atau kuman yang sangat dilemahkan. Sehingga tubuh dapat meresponsnya dengan membentuk antibodi yang kuat,” ujar juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Reisa Broto Asmoro di Jakarta, Kamis (15/10).

Hal ini disampaikan Reisa terkait rencana pemerintah memberikan vaksin COVID-19 kepada seluruh rakyat Indonesia. Tujuan vaksin, lanjutnya, agar ketika seorang terjangkit bibit penyakit, tubuh sudah siap menangkalnya. Sehingga tidak berkembang menjadi penyakit yang berbahaya dan mengakibatkan kematian.

“Proses pembuatan vaksin pasti melalui tahap uji klinis yang ketat. Termasuk uji keamanan sebelum didistribusikan kepada masyarakat. Jika ada masyarakat yang khawatir vaksin seolah memasukkan penyakit ke dalam tubuh, artinya kurang informasi,” papar Reisa.

Dia juga membantah anggapan yang menyebut vaksin berbahaya karena dapat menyebabkan autisme. Reisa menegaskan hal tersebut tidak benar. “Jadi masyarakat tidak perlu khawatir. Sebelum diproduksi massal dan diedarkan vaksin sudah melalui evaluasi dan pengawasan ketat. Termasuk vaksin untuk COVID-19,” ucapnya.

Reisa menyebut berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), imunisasi mampu mencegah 2-3 juta kematian anak setiap tahunnya. Maka, pemberian imunisasi penting untuk kelangsungan hidup manusia. “Dengan vaksinasi, hal-hal buruk seperti komplikasi penyakit, kecacatan, bahkan kematian dapat dihindari. Vaksin terbukti dapat menghemat waktu dan biaya dibandingkan jika terkena penyakit,” terangnya.

Reisa juga mengingatkan sebelum vaksin ditemukan, masyarakat harus konsisten menerapkan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak).  Menurutnya, 3M adalah cara efektif untuk mencegah terjadinya penularan COVID-19. “Karena itu, Satgas tidak pernah bosan mengingatkan dan menyampaikan imbauan 3M ini. Disiplin dan lakukan 3M dimana pun dan kapan pun kita berada,” pungkasnya.(rh/fin)

https://www.youtube.com/watch?v=YjXF2Eg8FJQ
Tags :
Kategori :

Terkait