“Alhamdulillah, hari ini kita telah merampungkan dan menyampaikan rencana merger yang menjadi milestone penting dari serangkaian proses dalam merger ini. Masih ada serangkaian proses dan milestone yang harus dilalui dan kami pastikan semuanya dilakukan dengan saksama. Sesuai dengan regulasi, dan mengedepankan karyawan, nasabah, mitra usaha, dan manfaat sebesar-besarnya untuk masyarakat. Kami juga memastikan kepada para nasabah bahwa layanan tetap berjalan normal dan optimal,” ujar Ngatari.
Direktur Utama Bank BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo, mengatakan, strategi dan rencana bisnis dari bank hasil penggabungan sebagaimana tercantum dalam rencana merger sejalan dengan upaya pemerintah. Yaitu mewujudkan ekosistem halal dan mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia.
“Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi ekonomi Syariah yang luar biasa besar dan belum kita optimalisasi sepenuhnya. Oleh karena itu, diharapkan bank hasil penggabungan akan memiliki modal, aset, sumber daya manusia, sistem teknologi, dan produk-produk yang mumpuni untuk memenuhi kebutuhan nasabah sesuai dengan prinsip syariah. Hal ini diharapkan akan dapat meningkatkan penetrasi aset syariah, sehingga menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat keuangan syariah global,” ucap Firman.
Direktur Utama Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah), Toni E.B. Subari, menjelaskan, merger ini menggabungkan kekuatan dari tiga bank Syariah milik BUMN. Sehingga bank hasil penggabungan akan menghadirkan layanan dan solusi keuangan syariah yang lengkap, modern dan inovatif dalam satu atap untuk berbagai segmen nasabah dengan berbagai kebutuhan.
Ditunjang oleh lebih dari 1.200 cabang dan 1.700 jaringan ATM, serta didukung oleh 20.000 karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia, bank hasil penggabungan akan mampu memberikan layanan finansial berbasis syariah, layanan sosial bahkan spiritual bagi lebih banyak nasabah.
“Dengan core competence masing-masing, akan saling melengkapi, saling menguatkan. Jadi bank hasil penggabungan nantinya memiliki layanan berbasis syariah yang komprehensif dalam satu atap bagi semua segmen nasabah, mulai dari UMKM, ritel, komesial, wholesale syariah, sampai korporasi, baik untuk nasabah nasional maupun investor global,” jelas Toni.