SMAK Penabur Raih 4 Medali KSN 2020

Minggu 25-10-2020,18:31 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON- SMAK Penabur Cirebon kembali menorehkan prestasi. Empat siswanya berhasil mengharumkan nama sekolah ke tingkat nasional dengan raihan 4 medali dalam Kompetisi Sains Nasional (KSN) 2020.

Empat medali, berupa 2 emas dan perak itu diperoleh dari sejumlah bidang berbeda. Leonard Hartanto dan Edgar Sulaeman berhasil membawa pulang medali emas masing masing dari bidang biologi dan matematika. Sementara 2 medali perak diraih Fabian Timothy dan Sandy Kristian Waluyo, masing masing dari bidang fisika dan matematika.

Kepala SMAK Penabur Cirebon, Gunawan menuturkan, torehan yang diraih siswanya merupakan prestasi yang patut disyukuri dan menjadi penyemangat untuk mempersiapkan lomba selanjutnya. Nantinya mereka juga akan mewakili Indonesia di tingkat Internasional.

“Atas kerja keras, dan usaha serta dukungan dari semua pihak, mereka berhasil mendapatkan 4 medali. Ini prestasi yang sangat membanggakan untuk sekolah, Kota Cirebon dan juga Provinsi Jawa Barat. Karena sebelum berkompetisi di tingkat nasional, mereka juga secara mengikuti KSN secara berjenjang mulai dari tingkat kota,” ungkapnya.

Setiap tahun, kata Gunawan, SMAK Penabur selalu mengirimkan perwakilan untuk mewakili provinsi. Namun begitu, prestasi yang ditorehkan siswa-siswanya begitu berkesan. Mengingat adanya keterbatasan karena adanya pandemi Covid-19. KSN juga dilaksanakan secara daring.

“Justru di masa pandemi ini, semangat mereka untuk mempersiapkan diri semakin tinggi. Hal ini juga atas dukungan dan pengawasan dari orang tua mereka,” tuturnya.

Untuk diketahui, KSN tahun ini diikuti oleh 898 peserta yang merupakan perwakilan dari setiap provinsi di Indonesia, Jumlah ini lebih banyak dibandingkan dengan peserta tahun sebelumnya yang diikuti oleh 685 siswa. KSN terdiri atas 9 bidang lomba, diantaranya matematika (100 peserta), astronomi (99 peserta), fisika (100 peserta), kebumian (100 peserta), informatika komputer (99 peserta), kimia (100 peserta), biologi (100 peserta), ekonomi (100 peserta) dan geografi (100 peserta).

2

Sementara itu Leonard Hartanto, peraih medali emas bidang biologi mengatakan, digelarnya KSN secara online sempat membuatnya panik. Pasalnya di bidang biologi ada hal hal baru yang berbeda dari tahun tahun sebelumnya.

Pada saat mengikuti KSN, praktikum cukup menguras energinya. Dimana dalam satu hari, ada beberapa tes yang harus diselesaikan dengan durasi berjam-jam.

“Tapi saya berusaha sebaik mungkin untuk tetap bertahan. Karena disamping capeknya, saya juga bisa bertemu dengan teman baru dan unik juga,” ungkapnya.

Peraih medali emas lainya, Edgar Sulaeman mengaku senang dapat mempersembahkan medali emas dari bidang matematika. Hanya saja, karena digelar secara online, suasana kompetisi tidak terlalu berasa.

“Tapi senang dapet emas di tahun terakhir. Soalnya belum pernah dapet emas selama ikut OSN/KSN dari SD,” ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Sandi Kristian Waluyo. Melaksanakan lomba secara online juga menjadi pengalaman baru baginya. “Tapi cukup senang bisa dapat medali perak,” ucapnya singkat.

Di sisi lain, mendapatkan medali perak dari KSN di tingkat nasional merupakan sesuatu yang tidak terbayangkan bagi Fabian Timothy. Pasalnya dirinya hanya berharap dapat memenangi KSN di tingkat kota saja.

Saat KSN di tingkat provinsi, dirinya mengaku performanya sangat menurun. Sehingga hanya menempati peringkat 10 saja, yang merupakan batas perwakilan terakhir yang bisa dikirim ke tingkat nasional. Hal itu pula yang membuatnya sempat merasa down dan berfikir tak akan mendapatkan prestasi.

Tags :
Kategori :

Terkait