Kista Tak Langsung Picu Mandul

Rabu 28-10-2020,08:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

KISTA ovarium jadi momok yang menakutkan bagi wanita. Jika sudah divonis, maka ada kekhawatiran bisa munculkan kemandulan. Padahal tak selamanya demikian.

Spesialis Obgyn, Dr dr Isharyah Sunarno SpOG (K), menjelaskan, kista yang harus diambil dengan tidakan operasi tidak mesti langsung menyebabkan kemandulan. Jika memungkinkan untuk mengangkat tumornya saja, maka indung telur dapat dipertahankan dan berfungsi secara normal.

“Namun jika indung telur tidak dapat dipertahankan dan harus diangkat, maka masih ada satu indung telur yang lain. Namun jika terjadi kekambuhan atau kista ovarium bersifat ganas, maka dapat diperlukan pengangkatan kedua indung telur,” ucapnya.

lebih jauh ia menjelaskan bahawa kista ovarium adalah tumor atau benjolan di ovarium (indung telur) pada seorang wanita. Di mana setiap wanita memiliki dua indung telur yang terletak di sebelah kiri dan kanan rahim (uterus). Fungsi dari indung telur adalah menghasilkan hormon wanita dan menghasilkan sel telur.

“Sel telur ini yang akan dibuahi (difertilisasi) oleh sel sperma. Kista ovarium berisi cairan, namun ada tipe kista tertentu yang berisi tulang, rambut, dan gigi. Kista ovarium dapat bersifat jinak (benigna) atau ganas (maligna),” ujarnya, beberapa hari lalu.

Isharyah menjelaskan, jika wanita mengidap kista ovarium yang jinak, maka setelah kista diangkat, tidak ada masalah lain yang menganggu. “Kecuali kemungkinan terjadi kekambuhan dan kista tumbuh kembali. Tetapi jika kista bersifat ganas, maka akan sangat tergantung pada stadium ketika kista tersebut terdiagnosis,” urainya.

Jika stadium dini, maka prognosisnya baik. Tetapi jika stadium lanjut, atau bahkan sudah terjadi penyebaran (metastasis) ke organ-organ lain, maka prognosisnya tidak baik. “Di sini pasien mesti memerlukan pengobatan lanjutan, yaitu pemberian kemoterapi. Berbagai faktor mempengaruhi sifat jinak atau ganas dari kista ovarium. Tumor ganas ovarium dikenal juga sebagai silent lady killer karena sulit untuk dilakukan deteksi dini,” terang Isharyah.

Selain dari sifat jinak dan ganas, lanjut dia, terdapat juga kasus kista yang merupakan kegawatdaruratan, yaitu jika kista tersebut pecah atau terpuntir (torsi kista ovarium). “Kedua keadaan tersebut menyebabkan rasa nyeri yang menyebabkan pasien ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan medik dan memerlukan tindakan operasi,” jelas dia.

Spesialis Obgyn RSIA Budi Mulia, Dr dr Eddy R Moeljono SpOG (K) mengatakan, pada dasarnya kista ovarium tidaklah berbahaya. “Yang menimbulkan masalah sulit hamil dan komplikasi lainnya adalah ketika kista tidak ditangani dengan benar,” katanya.

Hadirnya kista di ovarium memang sulit terdeteksi karena tidak menimbulkan gejala. Kista baru menampakkan gejala ketika telah berkembang. Karena itu, para wanita ada baiknya melakukan deteksi dini.

Agar terhindar dari kista, wanita diharapkan rutin melakukan pemeriksaan. Spesialis Obgyn RS Ibnu Sina, Dr dr Nasrudin Andi Mappaware SpOG (K), mengatakan deteksi dini sangat penting dilakukan. “Semakin cepat dideteksi, maka penanganan tentu akan lebih baik,” ujarnya.

Menurutnya, kista yang masih berukuran kecil atau berupa benjolan sebesar 5 centimeter masih bisa ditangani tanpa mengancam ovarium. “Jadi dalam kasus ini kondisi ovarium masih aman. Artinya wanita masih bisa hamil,” terangnya.

Spesialis Obgyn, Dr dr Isharyah Sunarno SpOG (K), mengatakan, karena sulit untuk dilakukan deteksi dini, sebagian besar kasus tumor ganas ovarium ditemukan pada saat seorang wanita melakukan pemeriksaan. “Pemeriksaan karena gangguan kesehatan lain. Di situlah baru ketahuan jika mengidap kista,” ucapnya.

Menjaga pola makan juga penting. Kata dia seperti biasakan konsumsi buah dan sayuran yang bisa jaga keseimbangan hormon. “Istirahat cukup dan perlu juga untuk kelola stres,” jelas dia. (fin)

https://www.youtube.com/watch?v=trk76qFdbAU
Tags :
Kategori :

Terkait