PRESTASI membanggakan kembali ditorehkan siswa Madrasah Aliyah (MA) Al Hikmah 2 Balad Kwarcab Cirebon. Adalah Sulthan Kinan Gholib dari Gudep 08–007 Ambalan Ibnu Batuthah Pangkalan MA Al Hikmah 2 Balad.
Dia meraih juara 3 lomba pidato Bahasa Inggris di Lomba Gebyar Nusantara (LGN) II Tahun 2020 tingkat Provinsi Jawa Barat. Bertempat di Ambalan Ahmad Dahlan SMK TI Muhammadiyah 1 Cikampek–Karawang Jawa Barat belum lama ini.
Sulthan Kinan Ghalib tidak menyangka dirinya berhasil meraih podium di juara lomba bahasa Inggris, terlebih lagi kompetisinya tingkat Provinsi Jawa Barat. Karenanya, pengangum panglima besar jendral Soedirman yang hafal 5 juz Alquran bersyukur kemampuan dalam berbahasa Inggris membuahkan hasil.
Baginya, berbahasa Inggris memiliki keunikan tersendiri. Baginya, kunci utama seseorang bisa berbahasa Inggris adalah kepercayaan diri dan jangan pernah takut salah. “Alhamdulillah kerja keras berhasil meraih juara lomba pidato bahasa Inggris,” tandasnya, siswa kelahiran Bandung, 22 Juli 2003.
Siswa yang memiliki Motto hidup “Hidup hendaknya bermanfaat bagi orang lain” ini percaya bahwa sekecil apapun kebaikan kita, Allah SWT pasti akan membalasnya dengan berlipat kebaikan.
Sejak awal diterima di MA Al Hikmah 2, putra pasangan seorang laboran Elyas Faisal dan Ir Wissya Maryanti inimengaku sangat senang, karena di samping lokasinya yang hijauh, juga aktivitasnya 24 jam cukup dinamis. Aktualisasi pengembangan diri dan potensi siswa cukup diakomodir oleh Pesantren Tahfidz Quran Terpadu (PTQT) Al Hikmah.
Rita Ratnawati, SSI selaku kurikulum MA Al Hikmah 2 mengatakan, Sulthan selain secara akademis bagus, juga aktif di pramuka. “Semoga hafalan Alqurannya bisa terus ditingkatkan dan bisa dijaga sebagai bekal dirinya ke depan,” tuturnya.
Ketua Yayasan Al Hikmah Dukupuntang–Cirebon KH Muslich Marzuki Mahdor Lc MAg Al Hafidz, melalui Kepala Pesantren Al Hikmah Putra Muhamad Dodo Ali Murtado MPd mengatakan, pesantren Al Hikmah yang di dalamnya ada SMP dan MA, merupakan salah satu lembaga pendidikan alternatif yang 24 jam bukan hanya mengarahkan siswa untuk hafal Alquran, tapi juga mata pelajaran umum diajarkan secara proporsional.
Pengembangan diri juga difasilitasi. Harapanya dunia bisa digenggam, akhirat bisa diraih. (abd/adv)