CIREBON - Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Kota Cirebon kirim 12 atlet menuju Majalaya, Kabupaten Bandung. Sebuah pertandingan uji coba digelar di sana belum lama ini.
Menurut Atep Kosasih hasilnya memuaskan. Kendati demikian, sejumlah catatan tidak luput dari pengamatan tim pelatih dan akan segera dievaluasi.
Selain Kota Cirebon, ada tiga daerah lainnya yang mengikuti uji coba tersebut. Kabupaten Bandung sebagai tuan rumah.
Baca juga:
Massa Buruh Cirebon Raya Unjuk Rasa Lagi, Tuntut Kenaikan Upah dan Batalkan Omnibus Law
Klub Motor yang Anggotanya Keroyok TNI Ternyata Dipimpin Jenderal Purnawirawan
Wanita Mengaku Ditipu Kasir Minimarket, Begini Kisahnya
Kemudian Kota Bandung dan Kabupaten Bandung Barat (KBB). Keempat daerah ini merupakan penghasil atlet gulat terbaik Jawa Barat.
Atep mengungkapkan, ke-12 pegulat yang diboyong menuju Majalaya merupakan atlet-atlet pendatang baru proyeksi kualifikasi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat.
Sekretaris Umum PGSI Kota Cirebon itu memastikan menyimpan sejumlah pegulat utama yang jadi andalan di Porprov nanti.
“Ini kesempatan buat kita menguji atlet-atlet usia muda. Ya, memang harus perbanyak sparring karena tahun ini kan tidak ada kejuaraan. Semua kejuaraan batal karena pandemi,” katanya.
Menurut Atep, beberapa pegulat tampil menonjol selama di Majalaya. Annisa Wahyu Saputri tidak terkalahkan di empat pertandingan.
Demikian pula dengan Rani Umaningsih. Sementara Nadiyah hanya kalah dipertandingan terakhir. Itu pun saat berhadapan dengan seniornya asal Kabupaten Bandung yang juga peraih medali emas Porprov 2018, Yustika Astri di kelas 53 kg putri.
Baik Annisa, Rani Umaningsih maupun Nadiyah merupakan peraih medali emas Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Jawa Barat dua tahun lalu.
“Secara keseluruhan, tiga atlet eks Popda 2018 ini menghadapi lawan-lawannya dengan sangat baik. Hanya Nadiyah kalah pengalaman dari Yustika,” jelas Atep.