Garam Produksi Cirebon Masuk Paket Bantuan Pemprov Jabar

Selasa 10-11-2020,14:46 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON - Garam produksi asal Cirebon kini sudah masuk salah satu item dalam paket bantuan sosial tahap ke-3 Pemprov Jawa Barat (Jabar).

Namun, sayangnya sebanyak 30 persen garam asal Cirebon yang hendak dimasukkan ke bansos tersebut dikembalikan.

Hal tersebut diungkapkan Wakil Gubernur Jawa barat Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum di sela-sela meninjau produsen garam lokal di Desa Rawaurip, Kabupaten Cirebon, Selasa (10/11).

Baca juga:

Pengepul Judi Togel Online Asal Lemahabang Ditangkap, Segini Omzet Per Harinya

Ada Kompleks Makam Petilasan Bersejarah di Kota Cirebon tapi Kondisinya Tidak Terawat

Pengepul Judi Togel Online Asal Lemahabang Ditangkap, Segini Omzet Per Harinya

2

\"Yang menjadi permasalahan adalah pengepakan. Di saat bansos memasukan garam, 30 persen direject alias dikembalikan karena kemasannya ada yang bocor dan sebagainya. Kemudian permasalah kwalitas dan higenisnya proses pembuatan garam itu sendiri,\" ujarnya.

Wagub Jabar meminta agar petani garam diberikan pengertian soal kapan garam tersebut dipanen.

\"Jadi, jika garam itu dipanen dengan tepat waktu maka kualitas garam tersebut juga akan bagus. Alasan mereka (petani) cepat panen dengan alasan kebutuhan ekonomi,\" ucapnya.

Uu menyebutkan, legalitas para pengusaha garam di Cirebon juga belum memenuhi aturan.

\"Bukan berarti kami menghalang-halangi berproduksi yang belum memenuhi aturan, silakan saja. Untuk dapat masuk ke dalam lembaga-lembaga resmi, pengusaha garam harus memenuhi standar peraturan pemerintah. Maka harus ada sertifikasi halal, BPOM, dan kandungan yodium harus sesuai dengan izin edar. Kalau ini sudah terpenuhi, maka garam lokal bisa masuk ke pasar yang lebih besar lagi seperti supermarket-supermarket besar dan pasar-pasar yang memang memiliki standar tertentu,\" sebutnya.

Masih kata Wagub Jabar, dirinya melakukan peninjauan ke produsen garam di Desa Rawaurip atas perintah Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

\"Ya Alhamdulillah garam dimasukan ke bansos ketiga. Karena ada masalah, maka itu saya datang langsung ke sini (Desa Rawaurip) meninaju proses pembuatan garam. Nanti hasilnya saya laporkan ke pak Gubernur,\" pungkasnya.

Sementara itu, Nandang Sudrajat selaku Ketua DPW Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Provinsi Jawa Barat menuturkan, kualitas garam di Cirebon bervariatif.

Tags :
Kategori :

Terkait