Timnas Basket Putri Dicoret

Kamis 25-07-2013,09:37 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

JAKARTA - Pergeseran skuad  bulu tangkis Indonesia di SEA Games Myanmar menimbulkan keraguan tinggi. Sebagai juara bertahan di sektor tepok bulu dua tahun silam, Merah Putih dipatok kembali juara umum Desember mendatang. Dari lima medali emas yang diperebutkan, Indonesia mematok tiga emas dan dua perak. Manajer bulu tangkis Indonesia di SEA Games mendatang Ricky Subagja tetap menghembuskan optimisme tinggi juara umum. Bahkan soal presentase meraih juara umum dengan perubahan skuad, Ricky berani menyebut probalitas di atas angka 50 persen. \"Ini kan prosesnya masih entry by number. Perubahan lagi masih memungkinkan ketika entry by name biasanya dua bulan sebelum kejuaraan. Tapi kita tetap mempersiapkan dengan maksimal pemain yang sudah kita entry by number. Perubahan nama ini juga dengan masukan pelatih di tiap kategori. Jadi bukan sesuatu yang asal,\" kata Ricky, kemarin (24/7). Pria yang kini menjabat sebagai Kasubid Pelatnas PB PBSI itu menegaskan, perombakan skuad tak ada kaitannya dengan hilangnya bonus SEA Games oleh pemerintah. Ricky pun menyebutkan transisi pemain utama ke pemain pelapis sudah sepengetahuan ketua umum PB PBSI Gita Wirjawan. Nah, kans M Rijal/Debby Susanto sebagai tulang punggung ganda campuran menggantikan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dalam kacamata Ricky, masih layak. Angga Pratama/Ryan Agung Saputro sebagai suksesor Hendra Setiawan/M Ahsan juga kapabel. Ricky lantas mencontohkan seandainya Rijal/Debby dihadapkan dengan kompetitor utama di sektor campuran asal Thailand Sudket Prapakamol/Saralee Thoungtongkam. Peraih emas Olimpiade 1996 ganda putra itu berkeyakinan Indonesia masih bersaing. Apalagi jika memilih absen di BWF Superseries Finals yang tanggal perhelatannya sama dengan SEA Games di akhir tahun, sanksi cukup besar. Pemain yang tak turun di BWF Superseries Finals akan disanksi total tujuh ribu dolas AS dan dilarang bermain pada dua turnamen level superseries atau superseries premier tahun 2014 mendatang. Sementara itu, rasionaliasi nomor di SEA Games memakan korban. Tim basket putri Merah Putih akhirnya dipastikan absen di Myanmar mendatang. Hal tersebut dikatakan ketua Satlak prima Surya Dharma kemarin usai menggelar rapat. \"Pengiriman basket hanya yang putra sudah diketahui PP Perbasi. Hal itu sudah kami diskusikan. Jadi, bukan keputusan tanpa ada masukan dan pertimbangan,\" tutur Surya kemarin di kantir Satlak Prima. Dikonfirmasi mengenai kabar tersebut, manajer pelatnas putri Hasan Gozali mengaku belum mendapat informasi resmi tentang pencoretan tersebut. Namun jika benar, dia akan memperjuangkan sebisa mungkin agar tim yang sudah terbentuk tidak dibubarkan. \"Sudah banyak yang berkorban untuk tim ini. Terutama pemain,\" katanya kemarin (24/7). Program pelatnas tim basket putri termasuk yang paling konkret. Hanya beberapa hari setelah kompetisi bola basket putri tertinggi di Indonesia, Speedy WNBL Indonesia berakhir pada 24 Mei lalu, tim langsung terbentuk. Seminggu kemudian, 12 pemain menjalani tryout ke Korea Selatan untuk mengikuti invitasi bola basket di Gimcheon. Namun, Hasan mengaku tidak terlalu kecewa jika akhirnya pelatnas basket putri resmi dicoret. Sebab, tim yang sudah menjalani serangkaian training bisa lebih fokus untuk bertarung di FIBA Asia pada 27 Oktober-3 November mendatang di Bangkok. \"Latihan tetap akan dilanjutkan,\" katanya. Menurut Hasan, agenda FIBA Asia jauh lebih penting daripada SEA Games 2013 Myanmar. Sebab, event basket tersebut lebih kompetitif. Jika SEA Games 2013 Myanmar hanya bertanding antara negara Asia Tenggara, Wulan Ayu Ningrum akan melawan tim-tim dari Asia. Selain itu, kata Hasan, prestasi Indonesia di FIBA Asia akan berimbas langsung pada peringkat Indonesia di level dunia. \"Kami juga berharap ISG (Islamic Solidarity Games, red) akhirnya jadi digelar. Itu bisa menjadi ajang persiapan menuju FIBA Asia,\" katanya. (dra/aga)

Tags :
Kategori :

Terkait