Melihat Tradisi Nyiraman Gamelan Denggung Milik Keraton Kacirebon

Jumat 13-11-2020,21:30 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON - Seperangkat gamelan pusaka Denggung milik Keraton Kacirebonan dikeluarkan dari kamar jimat pada Jumat (13/11).

Selanjutnya, gamelan Denggung yang usianya sekitar 400 tahunan lebih tersebut dibersihkan dan dicuci. Tradisi cuci gamelan Denggung tersebut disebut Nyiraman Gamelan.

Gamelan-gamelan tersebut dicuci menggunakan air kembang, kemudian digosok dengan batu mata merah yang sudah ditumbuk untuk menghilangkan karat pada gemelan.

Baca juga:

Pemotor Selamat dari Maut, Jatuh Diserempet Pikap, Nyaris Tertabrak Truk

Sebut Habib Tukang Obat, Nikita Mirzani Terancam Dilaporkan ke Polisi

Gisel Beberkan Kesamaan dengan Wanita di Video Syur, Tapi Banyak Bedanya

2

Usai disiram, alat musik tradisional tersebut kemudian. Dijemur dan diolesi dengan minyak yang tujuannya untuk menghilangkan korosi.

Setelah dijemur, selanjutnya gamelan kembali disusun di dalam Keraton Kacirebonan. Setelah tersusun rapi, gamelan Denggung itu dimainkan Putra Mahkota Keraton Kacirebonan Pangeran Raja Muhammad Rajakusuma Natadiningrat, Elang Iyan Ariffudin Kepala Unit Kepurbakalaan Keraton Kacirebonan, dan abdi dalem.

Mulai dari pencucian dan memainkan gamelan disaksikan langsung oleh Sultan Keraton Kacirebonan Pangeran Raja Abdul Gani Natadiningrat.

\"Tradisi Nyiram ini dilakukan tiap satu tahun sekali disaat bulan sura atau bulan Maulid. Pada masa lalu gamelan ini hanya dibunyikan di musim kemarau panjang dan berdoa kepada Tuhan memohon diturunkannya hujan agar para petani bisa kembali mengolah lahan pertanian,\" jelas Sultan Kacirebonan Pangeran Raja Abdul Gani Natadiningrat kepada radarcirebon.com, Jumat (13/11).

Masih kata sultan, lagu-lagu yang dimainkan adalah khusus yang hanya dimiliki Keraton Kacirebonan. (rdh)

https://youtu.be/f2zxT_r6GOE

Tags :
Kategori :

Terkait