SPP SMAN 2 Diturunkan Dari Rp425 Ribu Menjadi Rp360 Ribu

Kamis 25-07-2013,10:24 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

KUNINGAN – Merespons keluhan orang tua murid SMAN 2 Kuningan, Komisi D DPRD langsung memanggil pihak sekolah beserta komite. Bersama dengan Kepala Disdikpora Drs H Maman Suparman MM, rapat dengar pendapat digelar di ruang banggar DPRD. Akhirnya, muncul sebuah kesepakatan sementara, SPP bulanan sekolah favorit tersebut diturunkan menjadi Rp360 ribu. “Alhamdulillah setelah rapat yang berlangsung cukup alot kita membuahkan kesepakatan untuk menurunkan SPP dari Rp 425 ribu menjadi Rp 360 ribu atau turun Rp65 ribu. Bahkan angka ini  masih bisa ditekan lagi namun tanpa mengurangi mutu,” terang Ketua Komisi D, H Ending Suwandi didampingi Drs Wawan Supratman, kemarin (24/7). Penurunan tersebut setelah ada pemangkasan biaya kegiatan fisik yang bisa ditunda. Selain itu ada pula anggaran pemagaran yang dibantu oleh APBD nanti. Sehingga muncul angka Rp360 ribu per bulan. Dikatakan, itu merupakan hitungan sementara. Nanti dipersilakan pihak sekolah berembuk dengan komite untuk menentukan angka ideal. “Diakui memang SMAN 2 Kuningan itu banyak kebutuhannya mengingat banyak tenaga honornya. Otomatis biaya untuk tenaga honor tersebut mengambil dari anggaran partisipasi orang tua,” ungkap politisi Partai Golkar dan PKB tersebut. Untuk dana BOS, sekarang ini baru ada Rp200 ribu dari provinsi dan Rp1 juta dari pusat, sehingga totalnya Rp1,2 juta. Standar ideal menurutnya, kisaran Rp2,5 juta. Sehingga masih membutuhkan partisipasi orang tua murid yang dimusyawarahkan melalui komite. Dengan dihapuskannya dana awal tahun, maka SPP bulanan bagi kelas 1 ditaikkan selama setahun. “Jatuhnya sebetulnya lebih murah Rp1,4 juta. Karena dulu ada biaya awal tahun Rp4 juta plus SPP bulanan Rp200 ribu. Ke depan kami meminta agar pihak sekolah mengundang kembali orang tua murid sehingga mereka lebih paham,” kata Ending dan Wawan. Kebijakan yang nanti lahir, lanjut dia, diharapkan tidak memberatkan ortu murid. Tapi juga tidak boleh mengurangi mutu pendidikan di sekolah tersebut. Sebab diakui olehnya selama ini SMA 2 sudah bagus. Lulusannya pun terbilang berkualitas sehingga patut dipertahankan. Sementara Kepala Disdikpora Drs H Maman Suparman MM membenarkan angka Rp360 ribu. Dia mengakui pula angka tersebut masih dalam kajian kembali. Tiap SMA, menurutnya mempunyai program pengembangan sarana masing-masing. Sehingga antara SMA satu dengan yang lain tidak bisa disamakan. “SMAN Pasawahan misalnya, biayanya digratiskan karena disesuaikan dengan sarana dan standar fasilitas yang ada. Beda halnya dengan SMAN 1, 2, dan 3,” sebutnya. Selama ini biaya awal tahun sudah dihapuskan. Selain itu, siswa kurang mampu digratiskan. Bahkan pihaknya mengimbau untuk mematok biaya bulanan tidak melebihi besaran tahun kemarin. Hanya saja ada pandangan yang berbeda kaitan dengan program tahunan kumulatif. (ded)

Tags :
Kategori :

Terkait