Maling Dibantai, Polisi Ikut Tewas

Rabu 20-10-2010,07:01 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

CIREBON – Nahas. Seorang anggota polisi ikut tewas saat massa yang tak terkendali mengamuk membabi-buta menghakimi seorang pelaku maling sepeda motor. Polisi malang itu adalah anggota Polsek Kapetakan, Briptu Ade Suharto Sindu. Menurut keterangan resmi Kepala Polisi Resor Cirebon (Kapolres) Kabupaten Cirebon, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Edi Mardianto, Sindu tewas terkena lemparan batu massa. “Posisi Sindu paling dekat dengan maling yang diamankan warga, jadi dia kena timpuan batu,” ujar dia, saat ditemui di Rumah Sakit Pertamina, Selasa tadi malam (19/10). Dijelaskan Kapolres, peristiwa tersebut terjadi tadi malam sekitar pukul 20.15 WIB. Awalnya warga berusaha menangkap tiga maling sepeda motor. Satu berhasil ditangkap, sedangkan dua pelaku lainnya berhasil kabur. Maling yang berhasil ditangkap warga sebetulnya sudah diamankan di rumah salah satu warga di  RT 18 RW 5 Desa Grogol Kecamatan Kapetakaan. Seluruh anggota Polsek Kapetakan pun sudah berada di lokasi dan tim pengendalian massa (Dalmas) sedang dalam perjalanan. Tapi, amarah massa yang jumlahnya ribuan tidak sanggup dibendung. Massa lalu menyeretnya. Akibatnya pencuri yang mengaku bernama Ridwan (20) warga Serengseng Kabupaten Indramayu menjadi bulan-bulanan massa. Menurut Kapolres, kondisi Sindu usai terkena lemparan batu sebetulnya masih sadar. Tapi merasa pusing-pusing dan mengalami pendarahan parah. Sindu meninggal saat menjalani proses pertolongan medis di Unit Gawat Darurat (UGD) RS Pertamina. Ditanya soal kemungkinan penetapan tersangka, Kapolres enggan bicara banyak. “Nanti dulu lah, kita masih berduka. Itu anak buah saya jadi korban,” ucapnya. Menurut keterangan saksi, Kaur Pemerintahan Desa Grogol, Kadisa, saat awal maling tertangkap, massa belum banyak hanya sekitar 50 orang. “Saya bawa ke rumah, malah sempat saya interogasi. Ngakunya namanya Ridwan warga Srengseng Indramayu,” tuturnya. Saat itu, kata Kadisa, warga yang berdatangan bertambah banyak, tapi situasinya masih kondusif. Baru ketika maling dibawa keluar, massa mendadak beringas. “Tapi saya nggak tahu polisinya itu kena apa, karena posisi saya masih di dalam rumah,” akunya. Setelah Sindu dievakuasi, lanjut Kadisa, warga melanjutkan membantai maling hingga terkapar meregang nyawa. Massa yang kian beringas silih berganti menghajar dan mencelupkan pelaku ke kali yang ada di sekiatr daerah itu. Pantauan Radar di RS Pertamina pukul 22.30, keluarga korban terlihat histeris saat akan menjemput jenazah Sindu. Hal serupa juga terjadi di kediaman Sindu di Blok I RT 2 RW 2 Desa Kertasura. “Keluarga sangat terpukul Mas, tapi inilah risiko polisi. Dia (Sindu) guur dalam tugas,” ucap kerabat dari pihak istri Sindu, Sutono. Menurutnya, saat ini keluaga sangat berduka terutama istri Sindu, Sayi (21) yang baru saja melahirkan anak pertama. Putra pasangan muda ini baru berusia empat bulan. (yud)

Tags :
Kategori :

Terkait