Belum Beres Covid-19, Muncul Lagi Kasus Flu Burung

Jumat 04-12-2020,23:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

BANDUNG – Ratusan unggas milik warga mati mendadak. Dari hasil pemeriksaan sampel, diketahui kematian ini disebabkan virus H5N1 atau flu burung.

Unggas-unggas tersebut merupakan milik para peternak di satu RT yang baru saja dibeli dari peternak ayam di luar daerah. Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan) Kabupaten Bandung Barat kemudian melakukan rapid test lalu swab test terhadap unggas dari kotorannya untuk memastikan penyebab kematiannya.

“Betul kita terima laporan kasus kematian unggas jenis ayam di Cihampelas, KBB. Kita pastikan penyebab kematiannya dengan rapid test, dan 99 persen positif flu burung (H5N1),\" kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dispernakan Wiwin Apriyanti, Kamis (3/12).

Unggas yang terpapar virus flu burung tersebut merupakan ayam kampung. Namun demikian, virus ini bisa menular ke jenis unggas lain dengan kontak langsung sehingga perlu dilakukan karantina.

Kasus flu burung di Cihampelas ini merupakan kasus ke dua. Kasus pertama terjadi di Cipeundeuy pada bulan Februari lalu.

\"Jadi biasanya flu burung muncul di setiap pergantian musim. Untuk unggas yang masih sehat ini langsung dikarantina selama 14 hari agar tidak terpapar flu burung. Karena sifatnya ini zoonosis,\" terangnya.

Ia menyebut, ciri utama unggas tersebut terpapar flu burung yakni adanya kematian unggas dalam jumlah banyak pada satu tempat (kandang) serta dalam waktu yang terbilang cepat.

2

\"Ciri-ciri fisik yang dapat dilihat dari unggas yang mati karena flu burung misalnya jengger berwarna kebiru-biruan,\" katanya.

Penyebaran virus flu burung dapat dicegah dengan pemberian vaksin. Lalu pihaknya mengimbau warga untuk melakukan isolasi terhadap unggas yang baru datang. Para peternak unggas di wilayah Bandung Barat juga diminta selalu menjaga kebersihan kandang dan juga menerapkan biosecurity dengan baik.

\"Ayam yang baru datang tidak boleh langsung disatukan pada satu kandang. Penularan virus tersebut bisa terjadi kepada sesama unggas yang lain,\" katanya.

Seperti diketahui, Dispernakan Kabupaten Bandung Barat menerima informasi soal kabar ratusan unggas milik warga mati mendadak. Laporan tersebut diterima pada Jumat 31 November 2020. (yud)

https://www.youtube.com/watch?v=Oz0f2CnmUCA
Tags :
Kategori :

Terkait