CIREBON – Tim gowes Cirebon Katon kembali mengaspal. Kali ini, giliran Desa Sitiwinangun di Kecamatan Jamblang dikunjungi. Potensi desa wisata satu per satu terkuak. Paling ikonik adalah sentra kerajinan gerabah. Kemudian masjid keramat dan Alquran usia ratusan tahun.
Seperti biasa, titik kumpul disepakati di Kantor Radar Cirebon di Jl Perjuangan. Pukul 07.00 WIB mereka mulai menjajaki jalan. Melintas jalur utara pantura. Sampai akhirnya tiba di lokasi tujuan pukul 08.30 WIB.
SILATURAHMI: Tim gowes Cirebon Katon bersama Kuwu Desa Sitiwinangun, Ratija B foto bersama
Sesampainya di lokasi, 20 goweser disambut Kepala Desa setempat Ratija Brata Manggala. Ratija antusias menjelaskan potensi wilayahnya. Begitu juga disampaikan Direktur Radar Cirebon Group Syahbana. “Terima kasih atas sambutannya. Semoga Desa Sitiwinangun semakin dikenal masyarakat luas dengan segala potensi yang dimiliki,” kata Syahbana.
TURUN TEMURUN: Salah seorang warga membuat gerabah.
Puas berbincang, Ratija mengajak rombongan mengunjungi showroom gerabah. Letaknya tak jauh dari kantor desa setempat. Hanya sepelemparan batu. Di sana, goweser aktif bertanya seputar produk gerabah buatan rumahan tersebut. Ratija juga tak sungkan menjelaskan. “Showroom ini dikelola oleh BUMDes,” katanya.
Kemudian kunjungan dengan berjalan kaki itu berlanjut ke Masjid Keramat Kebagusan. Akses ke lokasi melewati tepian sungai. Sungai yang biasa dimanfaatkan pasirnya oleh warga untuk membuat gerabah. Di tengah perjalanan, Ratija juga menunjukan tempat penyimpanan tanah liat yang akan dijadikan gerabah. “Tanah ini diambil dari sawah,” imbuh Ratija.
Di masjid keramat tak semua masuk. Hanya beberapa saja. Goweser sadar itu adalah tempat ibadah. Masih di masjid itu, Ratija menjelaskan sebagian besar konstruksi bangunan masih sama dengan aslinya. Hanya beberapa saja yang direnovasi. Itu juga demi kepentingan kekuatan struktur bangunan.
Rupanya selain gerabah, mata pencaharian masyarakat setempat juga disokong oleh pembuatan ban. Bisa untuk dijadikan kursi. Atau ban suntikan yang digunakan untuk truk forklift. Puas mengetahui informasi seputar masjid, Ratija lanjut mengajak melihat sentra kerajinan gerabah rumahan sekitar. (ade)