Pegagan Lor Salah Satu Lumbung Padi Kabupaten Cirebon, Punya “Dokter Pertanian” untuk Bantu Petani

Senin 14-12-2020,16:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON– Berhektar-hektar sawah berpadu-padan dengan empang ikan menjadikan Desa Pegagan Lor, Kecamatan Kapetakan salah satu wilayah lumbung pangan di Kabupaten Cirebon.

Menurut Kuwu Pegagan Lor, Hj Ii Fariyani, luas areal persawahan yang mengelilingi permukiman warga, kurang lebih 5.000 hektare. Sehingga, pertanian dan pertambakan menjadi sektor utama penggerak ekonomi warga. “Dengan keunggulan areal persawahan yang cukup luas, pertanian dan pertambakan ikan air payau menjadi andalan,” tuturnya saat bertemu dengan tim Gowes Cirebon Katon, Sabtu (12/12) lalu.

Bahkan, dengan kategori lahan tadah hujan, mayoritas tanaman padi di Pegagan Lor bisa panen dua kali dalam setahun. “Apalagi, kami juga dapat pasokan air dari Waduk Jatigede, alhamdulillah stok padi sangat melimpah dan mampu menyumbang kebutuhan pangan di wilayah Kabupaten Cirebon,” imbuhnya.

Guna meningkatkan kemajuan teknologi di bidang pertanian, Pegagan Lor mempunyai Pos Penyuluhan Pertanian Desa (Posluhdes). Dikatakan Ii, fungsi Posluhdes sama dengan Balai Penyuluhan Pertanian dalam memberikan pelayanan kepada petani dan masyarakat, khususnya dalam memberikan informasi teknologi kepada petani. “Posluhdes kita ibaratkan sebagai dokter pertanian. Penyuluh pertanian menjadi tempat konsultasi para petani, mulai dari teknik penggarapan lahan, pemberian pupuk, penanganan pasca panen sampai dengan akses permodalan,” katanya.

Dari hasil pengolahan tambak air payau, mayoritas petambak di desa yang terletak di pinggir jalur utama Pantai Utara Jawa (Pantura) ini membudidaya Bandeng, Udang, Lele dan Mujair. “Alhamdulillah tanah di sini produktif semua,” tutur istri dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon ini.

Ketika musim kemarau pun, areal tambak Undang dan Bandeng, oleh pemilik tanah dijadikan areal tambak garam. “Balong Bandeng dan Udang ketika kering, bisa jadi tempat produksi garam,” tambahnya.

Selain dua sektor tadi, potensi lain yang tengah digalakkan adalah memanfaatkan hama keong menjadi makanan olahan. “Kita olah keong mas yang menjadi keripik. Namun, skala produksinya masih kecil dan tergantung pemesanan,” ujar wanita yang sudah menjabat kuwu selama dua periode ini.

2

Pelatihan pengemasan dan penjualan pun terus diintensifkan. Bahkan, ibu-ibu yang tergabung dalam TP PKK Pegagan Lor beberapa waktu lalu mendapatkan program dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon. “Alhamudillah, kami juga sudah menjadi binaan Disperindag terkait bagaimana melakukan pengemasan dan penjualan produksi keripik keong mas ini,” ujarnya.

Ii berharap dengan segala potensi yang dimiliki Pegagan Lor, bisa membawa kemajuan untuk masyarakat. “Potensi yang kami punya harus dikembangkan secara maksimal, sehingga cita-cita mewujudkan masyarakat yang sejahtera dapat segera terwujud,” pungkasnya. (jun)

https://www.youtube.com/watch?v=vT_R5Y-0SLc&t=1s
Tags :
Kategori :

Terkait