JAKARTA – Ditengah dampak resesi ekonomi, pelemahan aktivitas bisnis, dan kondisi pasar modal yang tidak kondusif, ditambah lagi adanya penurunan harga minyak yang sangat signfikan disepanjang tahun ini, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) masih mampu mencatatkan Laba Bersih Tahun Berjalan sebesar Rp 235.1 miliar hingga akhir September 2020.
Perolehan kinerja positif di tengah krisis global akibat pandemi Covid – 19 diantaranya berkat kerja keras Emiten Anak Perusahaan BUMN PT Pertamina (Persero) yang berkode saham TUGU ini dalam mempertahankan renewal bisnis dengan loss rasio yang baik dan melakukan efisiensi beban usaha secara lebih optimal. Laporan posisi keuangan perusahaan juga masih kuat dengan nilai Aset konsolidasian per September 2020 tercatat Rp. 20.2 triliun dan Ekuitas sebesar Rp.8.39 triliun dengan Risk Based Capital (RBC) sebesar 396.8% masih jauh diatas ketentuan minimal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) IKNB yang sebesar 120%.
Hingga periode triwulan III-2020, Tugu Insurance mencatakan pencapaian secara konsolidasian yakni Premi Bruto sebesar Rp. 4.57 triliun, Hasil Underwriting sebesar Rp. 388.41 miliar dan Hasil Investasi sebesar Rp. 218.5 miliar. Presiden Direktur Tugu Insurance, Indra Baruna saat ditemui di Jakarta usai penyelenggaraan event Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) dan Public Expose (PUBEX) Tugu Insurance 2020 pada 16 Desember 2020, berujar “Perusahaan kami memang turut mengalami dampak atas krisis global pandemi Covid-19, namun kami sangat bersyukur bahwa kerja keras kami masih menghasilkan pencatatan laba maupun kinerja yang positif, dan meningkatkan outlook perseroan menjadi “Stable” disamping mempertahankan selama 5 tahun berturut – turut peringkat Rating Internasional “A- (Excellent)” dari A.M. Best, yang merupakan lembaga pemeringkat global di bidang perasuransian”.
Saat ini Tugu Insurance masih menjadi satu-satunya perusahaan asuransi umum nasional yang memiliki predikat Rating Internasional “A- (Excellent)” dari A.M. Best. Peringkat ini mencerminkan posisi keuangan Tugu Insurance yang sangat kuat, didukung oleh operasional bisnis yang kuat dan manajemen risiko yang memadai.
Fokus strategi Tugu Insurance masih sesuai dengan komitmen saat Initial Public Offering (IPO) pada Mei 2018 lalu yaitu optimalisasi bisnis korporasi dan komersial, pengembangan bisnis retail dan perluasan bisnis asuransi. Kontribusi segmen retail dalam portofolio induk perusahaan telah mencapai porsi sebesar 8.1% di September 2020, dengan total Premi Bruto sebesar Rp. 214 miliar. Segmentasi retail berasal dari lini bisnis asuransi kendaraan bermotor, kecelakaan diri, kesehatan dan rumah tinggal, dimana kontribusi terbesar masih dari produk asuransi kendaraan bermotor sebesar 67%.
“Produksi premi kendaraan bermotor pada triwulan III-2020 telah tercatat Rp 144.1 miliar atau naik 1% dibandingkan tahun sebelumnya yang didominasi oleh premi dari kendaraan roda empat. Adapun pertumbuhan premi kendaraan bermotor tersebut masih cukup baik mengingat data penurunan penjualan mobil retail dari Gaikindo menunjukkan penurunan sebesar 47% dibandingkan tahun sebelumnya” tambah Indra.
Tugu Insurance terus melakukan eksplorasi terhadap produk dan layanannya untuk bisa mengambil kesempatan memberikan perlindungan pada bisnis – bisnis yang baru bertumbuh baik di sektor korporasi maupun retail terutamanya di era #NewNormal, bersama Tugu Group maupun Pertamina Group, Tugu Insurance selalu mengedepankan sinergi bisnis untuk saling melengkapi kebutuhan masyarakat Indonesia.
Indra juga menambahkan, “digitalisasi proses secara internal akan terus ditingkatkan Tugu Insurance, secara konsisten kami terus berinovasi dalam berbagai hal terutamanya teknologi untuk memberikan kemudahan, kenyamanan dan keamanan serta kepuasan bagi para pelanggan pada saat bertransaksi. Sebagai contoh adalah proses pembelian hingga klaim asuransi kendaraan bermotor yang saaat ini sudah bisa dilakukan secara seamless menggunakan mobile application”. (rls)