Berikut adalah tulisan pada Instagram Bapak AM Hendropriyono:
Pesan untuk Hadapi Manuver Pro Radikalisme
Keberadaan Abubakar Baasyir (ABB) dan Muhammad Rizieq Shihab (MRS) dalam tahanan saat ini dapat dimanfaatkan para politikus tertentu untuk mengail di air keruh. Mereka akan (bahkan sudah mulai) mengambil kesempatan ini untuk kepentingan politik pribadinya. Jangan sampai manuver-manuver mereka yang menyesatkan itu, memperbudak pikiran kalian terutama dari generasi muda.
Yang perlu dipahami, jika terorisme merupakan pohon, maka akarnya adalah radikalisme. Radikalisme dikembangkan oleh ABB yang kini dalam penjara dan ternyata didukung oleh MRS. Dengan ditangkapnya imam Front Pembela Islam (FPI) tersebut saya perlu mengingatkan kepada segenap komponen bangsa.
Kepada anak-anak kita kaum muda bangsa agar segera sadar dan kembali kepada dirimu sendiri. Jangan mau terus dipengaruhi untuk berbuat syirik. Mengutip kata KH Mustofa Bisri, berhentilah mempertuhankan dirimu sendiri, dengan mengadili orang lain sebagai berbuat ma\'ruf atau munkar. Berhentilah membenci, menyakiti atau menghukum orang lain.
Mereka adalah mahluk ciptaan Allah, bukan ciptaan kamu. Kalian dan tak seorang pun dari kita pernah mendapat mandat dari Allah, tidak juga dari hukum negara atau mandat dari rakyat Indonesia. Kalian hanya terjebak oleh para politikus, yang menyalahgunakan keimananmu.
Jangan kau dengar lagi pidato yang berkobar-kobar, ceramah atau dakwah yang menghasut dan menyebarkan berita bohong yang simpang siur. Jika kini para politikus berteriak membakar hatimu, seolah-olah membela kamu, pura-pura membela pemimpinmu dan seperti membela agama kita, sejatinya mereka hanya mau menunggangi kamu, untuk keperluan politiknya atau nafsu pribadinya.
Kepada kaum ibu tolong menerangi hari depan anak-anak kita, cerahkan pikiran mereka agar mampu berpikir cerdas dan bijak demi keselamatan dan keberhasilan anak-anak kita dalam menjalani hidup.
Anak-anakku generasi penerus bangsa Indonesia, pulanglah kamu ke lubuk hatimu masing-masing. Tinggal dan beribadahlah di rumah untuk menghindari penyakit covid-19 yang sangat berbahaya ini, yang bisa merenggut nyawamu atau orang-orang yang kamu cintai sewaktu-waktu.
Hentikan keluar rumah, turun ke jalan, mengamuk melampiaskan emosi, yang sebenarnya tidak ada gunanya bagi kamu semua. Jangan sampai terperangah oleh provokasi siapapun. Berhentilah berbuat yang merusak nasibmu sendiri, menggelapkan masa depan anak-anak dan keturunanmu sendiri.
Mari kita berdoa, semoga Tuhan YME memberikan petunjukNya kepada kita, sebagaimana yang diberikan kepada mereka yang telah memperoleh petunjuk, sehingga negara mereka kini maju sebagai bangsa adidaya di dunia. Yang kita harap-harapkan adalah mendapat ridho, perlindungan dan kasih sayang.
*Jenderal TNI (Purn) Prof Dr AM Hendropriyono, Guru Besar Intelijen, mantan Kepala BIN.
Sesuai dengan tulisan Bapak AM Hendropriyono, memang tidak ada pernyataan \"…jutaan orang akan turun ke jalan…\"
Oleh karena itu, menindaklanjuti surat somasi tersebut, radarcirebon.com menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada Bapak AM Hendropriyono melalui tulisan ini.
Sesuai dengan tuntutan nomor 6 pada surat Somasi I nomor 260/HP&A/XII/2020 tanggal 17 Desember 2020, yang diterima redaksi radarcirebon.com pada tanggal 19 Desember 2020, redaksi telah melakukan tindak lanjut sebagai berikut:
- Mencabut artikel yang mengandung kesalahan pada Sabtu, 19 Desember 2020.
- Memuat artikel permohonan maaf ini, hari Sabtu 19 Desember 2020, sebagai bentuk permohonan maaf kepada Bapak AM Hendropriyono.
Atas terbitnya artikel ini, sekali lagi kami sampaikan permohonan maaf kepada Bapak AM Hendropriyono dan kepada pembaca radarcirebon.com