BADAN Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) kembali akan menggelar kegiatan Pendataan Keluarga (PK) tahun 2021. Ini merupakan kegiatan strategis Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana).
Hasil pendataan dipakai untuk kepentingan perencanaan, evaluasi dan pengukuran kinerja hingga di wilayah administrasi terkecil.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), Suwarso Budi Winarno mengatakan, pendataan keluarga digelar secara periodik lima tahunan. Terakhir digelar tahun 2015. Seyogyanya PK akan digelar tahun 2020 ini, namun diundur jadi tahun 2021.
Menurut Budi, Pendataan Keluarga juga bisa digunakan untuk mendiagnosa kemiskinan, ketertinggalan pembangunan hingga keluarga berkualitas dengan kondisi yang berbeda-beda antar wilayah. Selama ini hasil PK juga dimanfaatkan oleh lembaga atau kementerian terkait.
SERIUS: Pemateri mengisi sosialisasi pendataan keluarga.
Selain itu, kata Budi, khusus Provinsi Jabar, pendataan keluarga juga mengidentifikasi angka stunting. Sehingga hasil pendataan keluarga 2021 lebih komprehensif dan dapat dimanfaatkan sebagai dasar pencegahan dan penanganan stunting.
Untuk Sosialisasi PK 2021 disampakan langsung oleh narasumber BKKBN provinsi, diikuti oleh seluruh tenaga lini lapangan di DPPKB Kota Cirebon. Baik PLKB maupun tenaga penggerak desa/kelurahan se-Kota Cirebon.
SIMBOLIS: Kepala DPPKB memakaikan rompi kepada peserta sosialisasi.
Pendataan Keluarga juga melibatkan ratusan kader dan akan dilengkapi alat kelengkapan penularan covid 19 dan menerapkan protokol kesehatan. Pelaksanaan PK2021 direncanakan bulan April-Mei 2021. (abd/adv)