CIREBON – Banjir menerjang sejumlah kawasan permukiman warga. Salah satu yang terparah adalah di Kampung Pecilon Timur, Desa Sutawinangun, Kabupaten Cirebon.
Warga di Gang Rahayu harus menumpuk beberapa barang bekas untuk tidak terendam. Ketinggian air bahkan mencapai 1,5 meter. Imbasnya, banyak warga yang terjebak. Mereka tidak bisa ke luar rumah.
Salah satunya, Ino (44). Pria yang sehari-hari menjual ketoprak itu, tidak berani turun dari kasurnya.
\"Keluar rumah gak bisa. Air dalamnya seleher. Khawatir kalau ada arus, hanyut. Niat mau ngungsi aja. Tapi, belum ada perahu bantuan evakuasi. Ditunggu saja, barangkali nanti malam,\" ujar Ino.
Ia berada di ranjang dengan ketinggian 2 meter. Ia sudah menyiapkan ranjang tersebut, karena tempat tinggalnya sudah menjadi langganan banjir.
\"Setiap tahun. Di sini sudah biasa. Tapi, hari ini paling tinggi sampai seleher. Untungnya air diam. Kalau ada arus besar, tembok bisa hancur semua,\" tuturnya.
Baca juga: Tanggul Ambles, Tiang Telepon Dekat Ramayana Plered Tumbang
Hal senada dikatakan Ari (31). Ia terpaksa mengungsikan keluarganya ke rumah orang tuanya yang ada di Sumber.
Sedangkan dirinya dan mertua, tinggal di rumah yang tenggelam oleh banjir, untuk menjaga barang berharga. Ari mengaku, sudah dua hari ini, dia berjaga karena banjir.
Menurut Ari, bencana banjir di tempat tinggalnya sudah biasa. Ketika musim hujan setiap tahunnya. Sebab, meluapnya air dari sungai di dekat rumahnya. Sehingga, menyebabkan semua rumah di RT di Jalan Pecilon Timur terendam banjir. (cep)