Penjelasan TNI AL Soal Drone Bawah Laut Asing yang Masuk Perairan RI

Senin 04-01-2021,12:14 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

BERITA RADAR – Drone bawah laut atau seaglider yang diduga milik China ditemukan masuk ke perairan Republik Indonesia (RI), di Perairan Selayar.

Benda itu, rupanya bisa difungsikan untuk keperluan militer maupun penelitian. Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan, alat tersebut bisa menyelam di lautan dan mampu mengumpulkan data oseanografi.

“Alat ini seaglider. Banyak digunakan untuk keperluan survei atau untuk mencari data oseanografi di laut, di bawah lautan,” kata Yudo dalam jumpa pers di Pusat Hidrografi dan Oseanografi (Pushidrosal) TNI AL, di Jakarta, Senin (4/1/2021).

Baca Juga:

Menurut Yudo, seaglider memang bisa digunakan untuk berbagai kepentingan. Mulai dari kepentingan industri, survei, ataupun kepentingan militer karena kemampuannya dalam memetakan kondisi tertentu.

“Alat ini bisa digunakan untuk industri maupun digunakan untuk pertahanan. Tergantung siapa yang memakai,” ujar Yudo.

Alat yang sama juga disebut-sebut biasa digunakan negara tertentu untuk industri pertambangan. Biasanya digunakan untuk keperluan pengeboran minyak atau lainnya.

2

Di bidang industri perikanan juga bisa menggunakan alat tersebut untuk mencari ikan. Kemampuan alat itu jika digunakan untuk kepentingan militer.

Biasanya digunakan untuk memetakan kondisi tertentu yang nantinya menghasilkan data-data khusus. Alat juga bisa bertujuan untuk melakukan survei kondisi geografis.

Seperti diketahui, seorang nelayan Saeruddin (60) menemukan benda asing saat sedang memancing di perairan Selayar. Benda itu memiliki berat sekitar 175 kilogram dan panjang sekitar 225 centimeter (cm).

Pria asal Desa Majapahit, Kecamatan Pasimarannu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan menemukan benda asing.

Benda asing itu ditemukan di laut Bonerate, Kecamatan Pasimarannu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulsel. (yud)

Tags :
Kategori :

Terkait