Pasukan Gowes Cirebon Katon Sambangi Desa “Tua” Keraton, Warga Kreatif Ekonomi Menggeliat

Selasa 05-01-2021,13:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

GOWES Cirebon Katon, Sabtu (2/1) kemarin, mengunjungi Desa Keraton, Kecamatan Suranenggala. Desa Keraton ini termasuk desa berusia ratusan tahun. Warganya tergolong kratif dalam bidang kuliner. Sehingga, meningkatkan perekonomian penduduk setempat.

“Desa Keraton itu berdirinya tahun 1827. Namun sempat digabung dengan Desa Surakarta. Namun sekarang kembali menjadi desa mandiri lagi,” ujar Kuwu Desa Keraton, Muali kepada Radar, kemarin.

Karena desa yang dipimpinnya berusia ratusan tahun, maka memiliki aset cagar budaya ratusan tahun pula. Seperti halaman desanya, termasuk balai pertemuan para kuwu zaman dahulu. Di situ, tempat para kuwu bermusyawarah sebelum zaman kemerdekaan.

“Lalu di tempat ruangan saya ada tempat penumbuk padi. Itu usianya sudah tua juga. Lihat kayunya, bukan kayu zaman sekarang. Dan masih banyak lagi yang lainnya,” tuturnya.

Selain itu, warganya pun memiliki kreativitas dalam pengolahan kuliner. Bukan hanya dipasarkan di internal Kabupaten Cirebon, namun sampai ke luar daerah. Bahkan, beberapa kuliner sudah masuk ke dalam supermarket.

“Ada yang dipasarkan ke luar daerah. Ada juga yang sudah masuk supermarket di Kota Cirebon. Sehingga produk warga kami tidak perlu diragukan lagi,” jelasnya.

Sementara itu, salah satu warga bernama Ma’rifah kepada Radar mengatakan, dirinya memproduksi Siwang atau terasi bawang. Cara pembuatannya, bawang goreng dicampur dengan terasi. Cocok sekali dengan kuliner khas Cirebon yang salah satu cirinya menggunakan bahan terasi.

2

Ma’rifah mengatakan, kalau hari-hari normal, dirinya memproduksi Siwang sebanyak 20 kg setiap hari. Tetapi kalau lagi banyak borongan, bisa lebih dari 70 kg satu hari.

BACA JUGA : Dedi Wahidi Apresiasi Gowes Cirebon Katon

Adapun produksi Siwangnya, sudah dijual hingga ke luar daerah Cirebon. Respons pasar sangat baik, sehingga produksinya laris manis. “Supermarket sudah ada Siwang produksi saya. Bahkan sudah ada produksi Siwang yang dalam kemasan kedap, sehingga bisa menjadi oleh-oleh dan dibawa ke luar kota,” bebernya.

Selain Siwang, warga Desa Keraton juga memproduksi kerupuk kulit ikan. Salah satunya Maiah. Dia sudah bertahun-tahun memproduksi kerupuk kulit ikan. “Kalau di daerah Tengahtani Plered itu, ada kerupuk kulit sapi. Di sini ada kerupuk kulit ikan,” ujarnya.

Bagaimana cara pembuatan kerupuk kulit ikan? Teknisnya, setelah dicampur dengan bahan lainnya, kulit ikan dijemur sampai benar-benar kering sekali. Setelah itu, langsung digoreng.

Maiah mengungkapkan, produksi kerupuk kulit ikannya sangat laris di pasaran. “Di banyak pasar tradisional sudah banyak yang jual. Alhamdulillah banyak yang suka. Banyak juga yang borong terutama dari luar kota,” pungkasnya. (den)

https://www.youtube.com/watch?v=OU5y6S0NWQ4&t=308s
Tags :
Kategori :

Terkait