KASUS kematian Pramugari Christine Angelica Dacera menyisakan banyak tanda tanya. Namun, keterangan saksi mata menyebut bahwa eks ratu kecantikan itu sempat muntah.
Rommel Galido, teman Christine yang turut berpesta dengan Dacera - dan salah satu dari tiga pria yang sempat ditahan oleh polisi – mengungkapkan, Dacera pernah mengatakan kepadanya bahwa dia percaya \"seseorang memasukkan sesuatu ke dalam minuman.\"
Baca Juga: Pesta dengan 11 Pria, Pramugari Dicekokin Minuman, Diduga Diperkosa Bergilir hingga Tewas di Hotel
Kemudian Dacera kemudian terlihat muntah. Kesaksian ini menjadi penting, dalam dugaan pemerkosaan bergelir yang dituduhkan kepada 3 orang tersangka.
Pria lain yang ditahan, Dela Serna mengatakan kepada GMA seperti dilansir dari Nypost, bahwa dia membawa Dacera kembali ke kamar hotelnya sekitar jam 4 pagi pada 1 Januari - dan versi video lorong yang diperpanjang menunjukkan dia berdiri dan membunyikan bel pintu.
Baca Juga: Pramugari Tewas di Hotel Diduga Diperkosa, Teman Pesta Mengaku Gay
Polisi Kota Makati mengatakan penyelidikan kematiannya terus berlanjut. Dilansir dari Rappler, kematian pramugari yang juga ratu kecantikan itu telah memicu kemarahan publik.
Salah satuinya karena polisi merilis informasi yang tidak lengkap tentang kasus tersebut.
Baca Juga: Rekaman CCTV Ungkap Detik-detik Sebelum Pramugari Cantik Meninggal di Hotel
Terutama ketika mereka menyatakan Dacera sebagai korban pemerkosaan dan pembunuhan. Dengan polisi menunda rilis hasil otopsi Dacera, spekulasi telah meningkat tentang klaim pemerkosaan.
Setelah mereka menahan 3 tersangka, polisi menyatakan kasus tersebut “telah diselesaikan”, tanpa menjelaskan lebih lanjut tentang kematian Dacera.
Baca Juga: Ini Dia Wajah Para Pria yang Terakhir Bersama Pramugari Christine Dacera sebelum Meninggal Dunia
Beberapa hari kemudian, kasusnya tidak bergerak maju dengan narasi yang kredibel tentang bagaimana Dacera meninggal.
Sedangkan Jaksa Kota Makati yang menangani kasus Dacera memerintahkan polisi untuk membebaskan 3 tersangka yang ditahan pada Rabu, 6 Januari, dan meminta mereka untuk memberikan lebih banyak barang bukti. (yud)