JAKARTA - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyebut bahwa sistem pesawat Sriwijaya Air SJ 182 masih berfungsi saat jatuh hingga ketinggian 76,2 meter (250 kaki).
Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono mengatakan, data terekam sampai dengan 250 kaki. Hal itu yang mengindikasikan bahwa sistem pesawat masih berfungsi dan mampu mengirim data.
Baca Juga: Usai Ramal Pesawat Jatuh, Mbak You Sebut Penjarahan Hingga Ganti Presiden di 2021
\"Dari data ini kami menduga bahwa mesin masih dalam kondisi hidup sebelum membentur air,\" katanya, seperti dilansir Antara.
Data lain yang didapat KNKT dari KRI Rigel adalah sebaran puing memiliki besaran dengan lebar 100 meter dan panjang 300-400 meter.
Baca Juga: Ini Dia, Sosok Harun Yahya yang Divonis 1.075 Tahun Penjara di Turki
\"Luas sebaran ini konsisten dengan dugaan pesawat tidak mengalami ledakan sebelum membentur air,\" tuturnya.
Soerjanto menambahkan, temuan serpihan pesawat sejauh ini terus dikumpulkan tim evakuasi. Termasuk turbi disc, dan fan blade yang rusak.
Baca Juga: Sepasang Kekasih Penumpang Sriwijaya Air Pakai Identitas Orang Lain, yang Dicatut Masih Hidup
Ini juga memberi infikasi kondisi mesin masih bekerja saat pesawat membentur permukaan air.
Dia menyampaikan, proses investigasi masih terus berlangsung. Termasuk pengumpulan data masih terus berlangsung. (yud)