Minta Maaf, Sunaryo Kembali ke Golkar

Kamis 21-10-2010,07:33 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

KEJAKSAN – Kebuntuan politik di tubuh Partai Golkar Kota Cirebon, nampaknya sudah mencair. Sedikit mengejutkan, dalam syukuran perayaan puncak HUT ke 46 Partai Golkar di sekretariat DPD Partai Golkar Jl Diponegoro, Wakil Walikota H Sunaryo HW SIP MM hadir dan duduk berdampingan dengan Wakil Ketua DPD Golkar Jabar Bidang Pemenangan Pemilu Jabar VIII, Drs H Ade Anwar Sham dan Sekretaris Caretaker Lili Eliyah SH MM. Wakil Ketua Caretaker, Ajat Sudarjat menegaskan, hanya karena cinta kepada Golkar seluruh undangan bisa menghadiri langsung syukuran HUT partai. Hal yang sudah terjadi bisa diibaratkan tepukan telapak tangan di permukaan air. Setelah sempat terpecah, kemudian menyatu kembali. Agar ke depan partai bisa siap menghadapi pemilu 2014. Pada kesempatan itu, Ajat langsung mendapuk Sunaryo dan Ade memberikan pidato politiknya. “Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh panitia yang telah bisa menghelat syukuran ini, meski sederhana, tapi membawa hikmah,” tandasnya, Rabu (20/10). Sementara itu, Sunaryo yang diundang panitia dalam kapasitas sesepuh menyampaikan, adalah sebuah sejarah partai pertemuan ini bisa terjadi. Setelah melakukan pembicaraan dengan rekan sesama kader, merasa terharu, masih ada kader Partai Golkar yang mencarinya. Hingga akhirnya bisa bertemu bersama-sama. “Untuk itu saya mohon maaf. Saya kembali dari anak nakal. Bersama kembali dalam membayar hutang-hutang kita kepada partai,” ucapnya. Menurut Sunaryo, menghilangkan cerita masa lalu membutuhkan pengorbanan. Namun perlu dievaluasi, karena semuanya sudah cukup lelah menghadapi situasi serba sulit. Secara rasional, sejak pasca reformasi Partai Golkar belum diberi kesempatan memegang tampuk kepemimpinan, akibat dari pragmatisme yang telah melunturkan nilai-nilai ideologi. “Mulai hari ini, mari kita rapatkan barisan, untuk membuat sejarah baru. Terus membangun kejayaan partai. Bukan hal mudah, tapi kita harus lakukan. Karena kita punya ideologi, dan ideologi adalah darah partai,” tandasnya. Sunaryo menaruh harapan, kali ini adalah waktu terakhir bagi Partai Golkar Kota Cirebon untuk dipimpin caretaker. Karena itu, dirinya kembali meminta dimaafkan, atas kesalahan, baik besar maupun kecil yang telah dilakukan. “Maukah saya dimaafkan?” tanya Sunaryo tiga kali kepada peserta HUT dan dijawab tiga kali, “Mau”, terlihat Ade Anwar juga mengatakan jawaban sama. “Saya sudah mesantren dua tahun. Hasilnya ideologi kebutuhan mutlak. Perbedaan pendapat adalah dinamika. Mari kita songsong Pemilu 2014 jadi milik kita. Sekali lagi, saya mohon maaf kepada teman-teman. Di akar rumput mari kita bermaafan. Pemimpin itu harus satu, tidak muingkin kembar, karena itu malapetaka. Mudah-mudahan ini terakhir. Yang berlalu, berlalulah, nggak ada lagi kecurigaan,” ungkapnya. Di sisa waktu, 2,5 tahun kepemimpinannya sebagai wakil walikota, kata dia, dimohon dukungan dari rekan-rekan partai dan anggota DPRD dari partai. “Mohon maaf sekali lagi, apabila ada kekurangan. Baju saya boleh pejabat, tapi saya tetap kuning,” ucapnya disambut riuh tepuk tangan undangan. Menanggapi pidato politik Sunaryo, Ade Anwar Sham pun tidak kalah menyampaikan pidatonya yang bernafas rekonsiliasi. “Hati saya sulit berpisah dari seorang Sunaryo. Seorang yang jujur, elegan, ketika melakukan sebuah kesalahan, disampaikan secara terbuka,” kata Ade. Sebagai seorang manusia yang tidak pernah luput dari kesalahan, ucap dia, tanpa Sunaryo meminta maaf pun, sudah seharusnya dimaafkan. Sebagai hasil pada pertemuan 4 mata pasca musda. Ade merasa sudah 25 tahun bergaul tidak mungkin kurang ajar, karena Sunaryo sudah menjadi guru sekaligus orangtua. “Hari ini saya yang paling berbahagia. Dialah guru politik saya,” terangnya. Terkait problem ideologi, Ade mengakui sekarang sudah ada pergeseran berubah menjadi PP, atau priben pira (bagaimana dan berapa). Itu artinya telah terjadi disorientasi ideologi. Kekalahan pada Pilkada lalu adalah sebuah kerugian besar. Menjadi harapan pemilu mendatang dapat meraih lagi kemenangan. “Biarkanlah urusan aturan ada yang membereskan. Karena kader Golkar adalah taat azas. Ini yang saya titipkan. Ini juga yang dititipkan dari Plt DPD Jabar untuk disampaikan kepada saudara semua. Hari ini sebuah sejarah, Golkar telah kembali kepada kejayaannya. Untuk itu kita akan kembali besar,” ungkapnya disambut riuh tepukan tangan undangan. Pada kesempatan itu, Sunaryo pun menyumbangkan dua buah lagu, berjudul Ku Cari Jalan Terbaik dan Jembatan Merah. Sebelumnya, pada pagi harinya, para kader melakukan upacara tabur bunga bersama DPD kota dan kabupaten di Taman Makam Pahlawan Kesenden, dipimpin inspektur upacara Ketua DPD Golkar Kabupaten Cirebon H Ason Sukasa SmHk. (hen)

Tags :
Kategori :

Terkait