Gempa Sulut, BMKG: Hindari Bangunan Retak dan Rusak

Kamis 21-01-2021,21:44 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

MANADO - Gempa magnitudo 7,1 mengguncang Melonguane, Provinsi Sulawesi Utara dan terasa hingga Manado, hari ini Kamis (21/1), pukul 19.23 WIB.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 4,94 LU dan 127,44 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 132 km arah Timur Laut Kota Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara pada kedalaman 119 km.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 7,1 Guncang Timur Laut Sulawesi Utara

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno menjelaskan, memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang melanda Sulawesi Utara merupakan jenis menengah.

Diduga terjadi akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Filipina. “Gempa ini tidak berpotensi Tsunami,” kata Bambang dalam keterangannya, Kamis (21/1).

Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Melonguane, Tahuna, Ondong IV MMI, Manado, Bitung III MMI. Galela , Gorontalo, Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat II-III MMI. Kemudian Bolaang Uki II MMI, Ternate, Sofifi, Halmahera Tengah I-II MMI.

Baca juga: Gempa Turut Dirasakan di Manado, Warga Berhamburan Keluar Rumah

2

Menurut Bambang sampai saat ini, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

“Hingga hari Kamis, 21 Januari 2021 pukul 19.39 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock),” ujar Bambang.

Oleh karena itu, Bambang meminta masyarakat untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Masyarakat harus memastikan, bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa.

\"Karena bisa membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah,” pungkasnya. (yud/JP)

Tags :
Kategori :

Terkait