Harapan Indonesia kepada Presiden Amerika Serikat

Sabtu 23-01-2021,00:01 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

JAKARTA - Joe Biden resmi dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) ke-46 di Gedung Capitol Washington DC, Rabu (20/1) waktu setempat. Biden akan memimpin Negeri Paman Sam didampingi Kamala Harris yang dilantik sebagai Wakil Presiden (Wapres) AS ke-49.

Melansir Reuters, Kamis (21/1), Biden menjadi Presiden tertua saat dilantik sepanjang sejarah AS. Sedangkan Kamala Harris menjadi Wakil Presiden (Wapres) wanita pertama AS.

Para pimpinan negara pun langsung memberikan ucapan selamat kepada Joe Biden dan Kamala Harris. Salah satu ucapan selamat datang dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

BACA JUGA:Jokowi Ucap Selamat Kepada Joe Biden dan Kamala Harris

Lewat akun Twitter resminya, Jokowi mengucapkan selamat kepada Joe Biden dan Kamala Harris atas pelantikan mereka. \"Selamat Joe Biden dan Kamala Harris untuk pelantikan kalian sebagai Presiden AS ke-46 dan Wakil Presiden AS ke-49,\" tulis Jokowi.

Jokowi berharap, hubungan Amerika dan Indonesia semakin kuat. \"Mari kita terus perkuat kemitraan strategis kita, tidak hanya untuk kepentingan kedua negara kita. Tetapi untuk dunia yang lebih baik untuk semuanya,\" imbuhnya.

Setidaknya ada tiga hal yang diharapkan Indonesia dari pemerintahan baru Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Joe Biden. Salah satunya adalah AS kembali ke jalur multilateral.

2

Menurut pemerintah Indonesia, dunia saat ini membutuhkan spirit kolaborasi dan kepemimpinan global yang lebih kuat untuk mewujudkan dunia yang lebih baik.

Setidaknya terdapat tiga hal yang diharapkan dari AS untuk menciptakan dunia yang lebih baik. Sebab, dunia memerlukan multilateralisme yang kuat dan adil dan terkait hal ini, komitmen, dan kontribusi AS sangat diperlukan.

\"Harapan pertama, komitmen AS dalam upaya mitigasi pandemi melalui kerja sama multilateral. Semua negara di dunia diharapkan menjadi bagian dari solusi,\" kata Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, Kamis (21/1).

Menurut Retno, surutnya multilateralisme akan memunculkan tindakan unilateralisme yang sangat merugikan negara lain terutama negara berkembang.

\"Indonesia mengharapkan kepemimpinan AS untuk memperkuat multilateralisme, termasuk menjadikan PBB lebih responsif dan efektif dan memperkuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di tengah tantangan pandemi yang luar biasa ini,\" tuturnya.

Harapan kedua, kata Retno, adalah komitmen AS terhadap pemeliharaan perdamaian dan stabilitas di dunia dan kawasan. Menurutnya, ditengah semakin rentannya perdamaian dan stabilitas dunia termasuk akibat semakin meningkatnya rivalitas.

\"Indonesia mengharapkan AS dapat menjadi motor terciptanya dunia yang lebih aman, damai dan stabil,\" ujarnya.

Retno menilai, tindakan dan solusi unilateral yang tidak sejalan dengan hukum internasional harus dihindari. Penyelesaian konflik secara damai harus senantiasa dikedepankan.

Tags :
Kategori :

Terkait