CIREBON - Sebuah perahu nelayan dengan nama BRS Utama Pantura dengan 14 anak buah kapal (ABK), dilaporkan terbalik di Perairan Pengarengan Kabupaten Cirebon, Rabu (27/01) sekitar pukul 15.35 WIB.
Dalam kecelakaan laut tersebut, satu orang ABK hilang dan belum ditemukan. Sedangkan 13 orang ABK lainnya selamat.
Kepala Basarnas Bandung, Deden Ridwansah membenarkan adanya peristiwa tersebut.
\"Kami menerima laporan peristiwa tersebut dari Kasat Polairud Kabupaten Cirebon, I Nyoman Oka pada hari Rabu (27/1) sekitar pukul 15.35 WIB. Laporan itu langsung kami tindaklanjuti dengan mengirimkan satu Tim Rescue dari Pos SAR Cirebon Kamis (28/1) sekitar pukul 10.20 WIB untuk melakukan pencarian 1 ABK yang hilang,\" ujarnya, Kamis (28/1).
Deden menjelaskan, kapal tersebut terbalik di laut akibat hantaman ombak yang tinggi.
\"Berdasarkan laporan yang diterima, diketahui kapal bernama BRS Utama Pantura dengan 14 ABK tersebut sedang memperbaiki kemudi yang patah di sekitar perairan Pengarengan. Kemudian, tiba-tiba turun hujan disertai angin cukup besar membuat gelombang ombak tinggi. Akibatnya kapal tersebut terbalik dihantam ombak dan seluruh ABK terjatuh ke Perairan Pengarengan. 13 ABK dapat menyelamatkan diri dan 1 orang masih dalam pencarian,\" jelasnya.
Masih kata Deden, ABK yang hilang diketahui bernama Broim (35) warga Desa Gebang Udik, Blok Kramat, Kabupaten Cirebon.
\"Adapun alat utama dan peralatan SAR yang digunakan yaitu 1 Unit Rescue Car, 1 Set perahu karet, 1 Set peralatan alat komunikasi, 1 Set peralatan medis dan APD Personal,\" pungkasnya. (rdh)