\"Kondisi ini akan berpotensi menjadi perang terbuka yang berakibat fatal,\" tegasnya.
Syarief pun mendorong seluruh pemimpin di Asia Tenggara untuk bersama-sama menjadi fasilitator. Ia menegaskan bahwa Indonesia bisa mengambil peran sebagai pemimpin dalam menyelesaikan permasalahan di Laut Tiongkok Selatan.
“Sebagai kawasan yang paling merasakan dampak dari perseteruan di Luat China Selatan, ASEAN harus hadir juga sebagai jembatan dari masalah ini,” ungkapnya.
Ia pun mendorong ASEAN agar mengedepankan pendekatan diplomasi dengan semangat million friends and zero enemy. \"Indonesia harus hadir dalam komunitas ASEAN untuk menjadi motor penggerak proses diplomasi dalam penyelesaian masalah di Laut Natuna Utara,” tutup Syarief Hasan. (*/jpnn)