Ambroncius Nababan Menulis Surat dari Sel Tahanan, Isinya Menyejukkan

Jumat 29-01-2021,12:00 WIB
Reporter : Tatang
Editor : Tatang

JAKARTA - Ambroncius Nababan mendadak jadi buah bibir setelah serangan berbau rasismenya kepada Natalius Pigai viral di media sosial.

Ambronciun kini meringkuk di sel penjara Mabes Polri usai resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus rasisme.

Di dalam penjara dia bertemu dengan sejumlah tahanan politik lain. Diantaranya dua pentolan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Syahganda Nainggolan dan Jumhur Hidayat.

Baru beberapa hari menjadi penghuni rutan Mabes Polri, Ambroncius tampaknya sudah belajar banyak. Bahwa perbedaan pandangan politik bisa diselesaikan dengan komunikasi yang baik-baik saja berlandaskan semangat NKRI dan Pancasila.

Untuk itu dia menawarkan diri menjadi mediator yang akan menjembanti perbedaan politik antara pihak-pihak yang kerap menyampaikan kritik dengan pemerintah yang merupakan objek kritik.

Dikutip dari RMOL.id, berikut ini adalah surat Ambroncius Nababan yang ditulis di dalam sel tahanan.

Surat ditulis tangan dan diberi judul “Pandangan Dan Gagasan Untuk Tahanan Politik di Bareskrim Polri.”

Baca juga:

Zaenal Mutaqin Masuk Daftar Balon Pilwalkot 2023 dari Gerindra

CEO Radar Cirebon Group Ikut Divaksin Covid-19

Mari kita simak.

SAYA atas nama pribadi maupun sebagai pimpinan organisasi Pro Jokowi-Amin (Projamin) memberikan pandangan dan gagasan untuk penanganan dan penyelesaian sahabat-sahabat tahanan politik yang saat ini sedang menjalani proses hukum di Mabes Polri, sbb:

  1. Bahwa tahanan politik tersebut, antara lain Bapak Syahganda Nainggolan, Jumhur H, dkk. harus diselesaikan secara konstruktif dengan melihat tidak hanya segi politik dan hukum saja, tetapi juga harus dilihat secara menyeluruh termasuk masalah kerukunan sebagai anak bangsa yang ingin berbuat dan berkarya untu memperbaiki dan menjadikan Indonesia lebih baik secara politik dan ekonomi.
  2. Walaupun pandangan politik Bapak Syahganda Nainggolan Cs mungkin dianggap oleh pemerintah tidak sejalan, bukan berarti pandangan politik yang berbeda harus dipertentangkan apalagi saling adu unsur-unsur lain sehingga seperti lawan yang harus ditindak.

Seharusnya negara hadir dengan merangkul dan mendengar aspirasi semua anak bangsa walaupun aspirasi tersebut berbeda dan tidak sejalan dengan aspirasi pemerintah.

Karena aspirasi politik yang berbeda tersebut belum tentu tidak baik dan tidak dapat menyatu dengan aspirasi politik negara.

Dalam hal ini perlu dicarikan solusi dan jalan keluar dengan melakukan mediasi secara kekeluargaan dengan menempuh jalan musyawarah, sehingga para pihak yang dianggap selama ini berseberangan dengan pemerintah dapat duduk bersama untuk mencari solusi dengan jalan perdamaian.

Tags :
Kategori :

Terkait