EAST RUTHERFORD - Hanya butuh 37 hari bagi Jose Mourinho untuk bernostalgia dengan mantan klub asuhannya, Real Madrid. Mourinho yang menjalani laga terakhirnya bersama Real kontra Osasuna di Santiago Bernabeu (1/7) itu, akan kembali bertemu Los Merengues -sebutan Real- di Miami, AS, Rabu malam waktu setempat atau Kamis pagi WIB (8/8). Bentrok di final turnamen pramusim Internasional Champions Cup ini semakin kental dengan nostalgia. Pasalnya, pelatih Real saat ini Carlo Ancelotti adalah eks arsitek Chelsea. Jika Mourinho menangani Real pada 2010-2013, Ancelotti mengarsiteki The Blues -sebutan Chelsea- pada 2009-2011. Yang membedakan adalah reaksi masing-masing pelatih. Ancelotti menyikapi pertemuan dengan Chelsea dengan biasa-biasa saja, sedangkan Mourinho menebar komentar pedas. Di antaranya menyebut Real sebagai klub sarat politik. Dia juga menyindir bintang Real Cristiano Ronaldo dengan menyebut Ronaldo yang asli yang pernah ditanganinya adalah eks striker Brasil Ronaldo Luiz Nazario de Lima. Mourinho menangani si Ronaldo Brasil saat dirinya menjadi asisten Barca. Karena itu, ketika Mourinho berhasil membawa Chelsea menghadapi Real menyusul kemenangan 2-0 atas AC Milan di East Rutherford kemarin (5/8), reaksi dari pelatih asal Portugal itu pun menarik. Pertemuan Real versus Chelsea ternyata masuk dalam skenario Mourinho. \"Real Madrid bermain dalam turnamen pramusim ini karena saya yang mengaturnya (statusnya masih pelatih Real, red). Padahal, saya tahu tidak akan menjalani pramusim bersama mereka karena saya akan menangani klub lain (Chelsea, red),\" tutur Mourinho kepada Reuters. \"Saya tahu sangat memungkinkan Chelsea akan bertemu Real dan di sinilah kami sekarang (final, red),\" sambungnya. Mourinho yang sebelumnya juga menjalani partai nostalgia kontra Inter Milan itu menilai, laga kontra Real bagus untuk Chelsea. \"Chelsea memeroleh lawan spesial, karena kami ingin selalu menghadapi tim terbaik. Tapi, kami tidak terobsesi dengan kemenangan karena saya akan tetap melakukan rotasi, satu tim di satu babak dan satu tim di babak lainnya,\" papar pelatih yang memperpanjang catatan sempurna pramusim menjadi lima laga itu. Terkait kemenangan atas Milan, Mourinho menilai, bukan hasil mudah. Meski mencetak dua gol, masing-masing melalui Kevin de Bruyne (29’) dan Andre Schuerrle di masa injury, Rossoneri -sebutan Milan-memberikan perlawanan ketat. \"Mereka (AC Milan, red) tim dengan pengalaman segudang. Mereka tahu bagaimana bermain sepak bola. Mereka sudah lama bersama (pelatih, red) Massimiliano Allegri dan matang secara taktik. Dari sudut pandang taktik, mereka memberikan kami sesuatu untuk dikerjakan,\" jelas Mourinho. Sementara itu, Allegri tak kecewa dengan hasil akhir yang dipetik Milan. \"Kami mungkin memberikan banyak kesempatan serangan balik kepada Chelsea, tapi saya senang dengan performa anak-anak mengingat kondisi fisik kami tengah improve,\" jelasnya kepada Canale Milan. (dns/bas)
2 Chelsea v AC Milan 0, Akhirnya Bisa Nostalgia
Selasa 06-08-2013,10:34 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :