CIREBON - Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Gunung Jati (LPM UGJ) Cirebon memperkenalkan seni menghias dengan tisu (decoupage) kepada belasan ibu rumah tangga di Desa Kecomberan, Kecamatan Talun, Sabtu (6/2) lalu. Diharapkan, dengan memberikan keterampilan membuat kerajinan decoupage, para ibu rumah tangga tersebut dapat pemasukan tambahan bagi keluarganya.
Salah satu pemrakarsa kegiatan pelatihan decoupage, Maya Dewi Kurnia MPs mengatakan, pelatihan tersebut merupakan bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat.
“Tujuan program ini selain dapat membantu ibu-ibu dalam meningkatkan keterampilan kerajinan decoupage,” ungkap Maya bersama dengan dua dosen lainnya, yakni Setiyani MPd dan juga Dina Pertiwi MPd.
Maya yang juga dosen Pendidikan dan Sastra FKIP UGJ Cirebon menjelaskan, decoupage sendiri merupakan seni menempelkan kertas pada bidang keras atau lunak, dengan menggunakan perekat khusus dan kemudian dipernis sebagai finishing-nya. Biasanya objek yang dihias adalah barang-barang bekas yang sudah tak lagi digunakan. Dalam menghias dengan teknik decoupage, barang-barang tersebut terlihat lebih cantik dan memiliki nilai jual.
“Kaleng-kaleng bekas, toples hingga talenan yang sudah tidak digunakan lagi, bisa diubah menjadi barang-barang yang mempunyai nilai jual. Decoupage juga bisa diaplikasikan ke benda-benda lainnya. Mulai dari yang berukuran kecil sampai yang berukuran besar,” ungkapnya.
Di Indonesia sendiri, kerajinan decoupage ini sudah mulai digemari para anak muda maupun ibu-ibu rumah tangga dalam beberapa tahun terakhir. Walaupun terlihat mudah, namun keterampilan ini membutuhkan keahlian dan ketelitian.
Maya melanjutkan, melalui kegiatan tersebut, diharapkan juga dapat membantu meningkatkan pendapatan para ibu rumah tangga yang tidak bekerja. Selain memperkenalkan kerajinan ini, pihak penyelenggara pun menyiapkan bahan hingga pelatihan untuk fotografi dan teknik pemasarannya.
“Berikutnya, kami juga akan membuat pelatihan untuk fotografi dan juga pemasaranya. Sehingga, diharapkan dengan decoupage ini, ibu-ibu bisa memanfaatkannya sebagai peluang untuk mendapatkan penghasilan tambahan,” tandasnya. (awr/opl)